Kirab Budaya jadi Destinasi Wisata dan Religi
MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Momen dua abad Klenteng Eng An Kiong tak hanya dirasakan dan dimeriahkan oleh masyarakat di Kota Malang. Pasalnya, masyarakat Tionghoa dari negara lain juga turut hadir. Sekitar 1.500 orang berdatangan, sekaligus menandai momentum World Tua Pek Kong Festival ke-14, sebuah pertemuan akbar pemuja Kongco Buddha Janshan atau Tua Pek Kong alias Dewa Kemakmuran.
Para tamu, baik dari dalam dan luar negeri ini telah berdatangan ke Klenteng Eng An Kiong yang berada di Jalan Laksamana Martadinata Kota Malang, Jumat (26/9) kemarin. Mereka secara bergantian masuk menyerahkan kiemsin (patung dewa-dewi).
“Dari luar negeri ada sekitar 1.300 hingga 1.500 orang. Sedangkan dari dalam negeri 2.000 sampai 2.500 orang,” kata Panitia Peringatan 200 Tahun Klenteng Eng An Kiong Kevin Christian Chandra.
Tercatat, peserta mancanegara tersebut berasal dari Malaysia, Singapura, Myanmar, Brunei, Makau, Hongkong, hingga Tiongkok. Mereka datang bukan sekadar merayakan HUT Klenteng Eng An Kiong. Namun merayakan Festival World Tua Pek Kong ke-14.
“Tua Pek Kong adalah dewa simbol perlindungan, kesuburan, dan berkah bagi masyarakat. Jadi, ini bukan sekadar ulang tahun klenteng, tapi juga perayaan spiritual yang penuh makna,” jelasnya.
Untuk perayaan akan digelar, Sabtu (27/9) hari ini. Acara akan dimulai dengan doa bersama di pagi hari, memohon kelancaran kirab serta keselamatan seluruh peserta. Selanjutnya, kirab budaya diberangkatkan dari Klenteng Eng An Kiong sekitar pukul 12.30–13.00 WIB.
“Temanya akan menunjukkan bahwa kirab ini mampu menjadikan Kota Malang layak menjadi destinasi wisata budaya dan religi,” tutup Kevin.
Dalam kirab perayaan dua abad klenteng ini tak hanya menampilkan barongsai dan leang-leong, tetapi juga memadukan seni khas lokal seperti Reog Malang, Topeng Malangan, polo pendem, hingga parade 12 busana adat nusantara. Adapun rute kirab melewati Jalan Laksamana Martadinata – Gatot Subroto – Trunojoyo – Kertanegara – Alun-Alun Tugu – Mgr Sugiyopranoto – Kauman – Perempatan Kasin – Ade Irma Suryani – Pasar Besar, lalu kembali ke Klenteng Eng An Kiong.(ley/lim)