MALANG POSCO MEDIA, SOLO – Kekecewaan dirasakan penggawa Arema FC. Kemenangan di depan mata harus buyar jelang berakhirnya laga karena kebobolan di masa injury time. Bukan hanya itu, anak asuh Marcos Santos ini kecewa karena kepemimpinan wasit yang dianggap sangat merugika Singo Edan.
Salah satu yang paling kecewa adalah Arkhan Fikri. Sempat menjadi kunci dibalik comeback Arema FC karena gol keduanya, akhirnya kegembiraan dia dan rekan-rekannya pupus.
Arkhan pun berani berkata keras terkait kepemimpinan wasit. Laga Minggu (28/9) kemarin dipimpin wasit Heru Cahyono asal Jakarta.
“Kami bersyukur tidak ada cedera, semua pemain aman setelah laga. Sebelumnya saya respek pada Persis Solo dan para pemainnya semua. Tapi saya tidak respek kepada wasit,” kata Gelandang Arema FC Arkhan Fikri.
Dia menyebutkan, ada beberapa momen yang dinilainya tidak menguntungkan buat Arema FC. Menurutnya, ada yang seharusnya pelanggaran bagi timnya, tapi wasit tidak memberikan pelanggaran.
“Harusnya ada kartu merah, hanya dibuat kartu kuning. Sebelumnya, saya tidak pernah protes untuk masalah wasit, saya enggan karena saya menilai pemain muda jangan banyak bicara. Menurut saya tidak penting untuk mengomentari kinerja wasit. Tapi untuk hari ini saya merasa dikecewakan,” urainya.
Pemain asal Serdang Bedagai ini mengatakan, kerja keras timnya sirna karena keputusan kontroversial wasit.
“Mengapa saya akhirnya protes, karena pemain sudah bekerja keras, tapi akhirnya gak bisa menang karena wasit. Saya tidak respek pada wasit,” tegasnya.
Arkhan merasa benar-benar kecewa dengan kualitas wasit yang memimpin laga. Sekalipun, dia tidak mau memilih, apakah kompetisi ini layak dipimpin wasit lokal atau asing.
“Karena kami merasa dikecewakan hari ini, saya komentari wasit. Tapi saya gak mengerti, kenapa wasit asing atau lokal. Saya hanya merasa kecewa harusnya kami bisa menang tp seri. Saya kecewa. Yang terpenting nantinya wasit yang memimpin yang terbaik saja, yang adil,” pungkasnya . (ley/jon)
