Wednesday, October 1, 2025
spot_img

Almaz Laiqa Putri Petir, Siswi SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren Wakili Indonesia di Japan Youth Summit 2025

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswi SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren, Almaz Laiqa Putri Petir, baru pulang dari Jepang. Dia telah mengikuti program Japan Youth Summit 2025 yang digelar di Tokyo. Program internasional tersebut digelar selama empat hari, mulai 8 sampai 11 September 2025 lalu.

Untuk join ke ajang internasional bergengsi itu, Almaz Laiqa Putri Petir, telah melalui seleksi ketat dan menjadi delegasi Indonesia. “Harapan saya, pengalaman ini bisa menginspirasi teman-teman di sekolah untuk juga berani mengikuti program internasional. Dunia ini luas, dan kesempatan belajar ada di mana saja,” ungkap Aiqa, sapaan akrabnya.

Sejak awal, dia dikenal aktif, gemar membaca, serta memiliki minat besar terhadap isu-isu global. Dalam ajang internasional ini, ia bergabung bersama para pemuda dari berbagai negara untuk membahas tema besar Global Collaboration: Empowering Youth to Lead Innovative Solutions for a Sustainable Society and Planet.

Aiqa terlibat dalam sesi draft declaration yang berlangsung hingga berjam-jam. Meski melelahkan, proses tersebut menumbuhkan pemahaman baru tentang pentingnya diskusi dan kolaborasi lintas negara. “Pengalaman ini menyadarkan saya bahwa pendidikan dan wawasan global adalah kunci untuk berkembang,” katanya.

Selama berada di Jepang, siswi kelas XI-2A ini merasakan banyak pengalaman berharga. Ia menuturkan bahwa budaya disiplin masyarakat Jepang memberikan kesan mendalam. Mulai dari kebiasaan antre di eskalator hingga menunggu lampu hijau pejalan kaki meski jalanan sepi, semua dilakukan dengan tertib. “Hal kecil seperti itu ternyata sangat berdampak. Lingkungan yang disiplin membuat kita ikut terbiasa taat aturan. Ini pengalaman berharga yang bisa saya bawa pulang,” ujarnya.

Momen lain yang tak kalah berkesan adalah ketika para delegasi saling memperkenalkan budaya masing-masing. Pada malam pertukaran budaya, setiap peserta mengenakan baju adat dari negaranya. Suasana hangat penuh persahabatan itu membuatnya semakin menyadari betapa kayanya dunia dengan keberagaman budaya yang saling melengkapi.

Di balik pencapaian akademiknya, Aiqa juga memiliki sisi personal yang menarik. Ia pecinta kucing, hobi menggambar dan membaca buku, serta memiliki cita-cita menjadi forensic veteriner, profesi yang menurutnya dapat membantu hewan-hewan yang sering tak mendapatkan keadilan.

Motto hidup yang ia pegang berasal dari novel karya Jonas Jonasson The 100-Year-Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeared: “You can’t just sit there and wait for death to come.” Baginya, kutipan itu adalah pengingat untuk selalu bergerak, berani, dan mencoba hal baru.

Kehadiran Aiqa di Japan Youth Summit 2025 bukan hanya menjadi prestasi pribadi, melainkan juga kebanggaan bagi sekolah, keluarga, dan Indonesia.

Saat ini, SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren juga telah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2026/2027. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman resmi sekolah di www.sekolahsabilillah.sch.id. (imm/sir/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img