MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lomba Musisi Jalanan Piala Panglima TNI 2025 tingkat Kodam V/Brawijaya resmi ditutup dengan meriah, Minggu (28/9) malam. Penutupan yang berlangsung di Café Raswara Tugu Kota Malang ini dipimpin Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Zainul Bahar, S.H., M.Si., mewakili Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A.
Brigjen Zainul Bahar menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah tampil dengan semangat juang tinggi dan menjunjung sportifitas selama dua hari perlombaan. “Ajang ini bukan hanya lomba, melainkan panggung kebersamaan dan bukti nyata bahwa seni mampu membangun semangat persaudaraan serta sportifitas,” ungkap Panglima TNI dalam sambutannya yang dibacakan Brigjen Zainul.
Ia menegaskan, lomba ini menjadi wadah bagi musisi jalanan untuk menunjukkan karya, menggaungkan semangat persatuan, sekaligus memeriahkan HUT ke-80 TNI. Ajang ini juga menjadi bukti nyata peran aktif TNI dalam pembinaan musisi jalanan dan pelestarian budaya nasional.
Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Kohir menambahkan, seluruh peserta telah menunjukkan kualitas bermusik yang membanggakan. “Kemenangan bukan akhir, kekalahan bukan kegagalan. Yang terpenting adalah semangat berkarya, persaudaraan, dan motivasi untuk terus maju. Dari panggung jalanan, kini mereka bisa berdiri di panggung prestisius, membawa semangat TNI yang selalu dekat dengan rakyat,” tegasnya.
Dalam kategori kelompok, juara 1 diraih Putra Majapahit (Mojokerto), juara 2 Rel Kereta Api (Malang), juara 3 Larosa (Banyuwangi), juara harapan 1 Oi (Blitar), dan juara harapan 2 Wiraraja (Sumenep).
Untuk kategori perorangan, juara 1 diraih Evan Dhirga (Ngawi), juara 2 Bagas Setya (Probolinggo), juara 3 Nurine Rizki (Banyuwangi), juara harapan 1 Nur Fauzan (Bangkalan), dan juara harapan 2 Rico Ramadhani (Banyuwangi).
Juara 1 dan 2 dari masing-masing kategori akan mewakili Kodam V/Brawijaya pada Lomba Musisi Jalanan Piala Panglima TNI 2025 tingkat nasional di Jakarta.
Para peserta mengaku senang dan termotivasi dengan adanya ajang ini. “Lomba ini merupakan dorongan nyata bagi kami sebagai musisi jalanan. Kami sangat termotivasi harus dapat tampil lebih baik dan maju lagi dengan adanya lomba ini,” ujar mereka kepada Malang Posco Media.
Selain menjadi ajang kompetisi, lomba ini sekaligus memperlihatkan bahwa musik mampu menciptakan ruang dialog sosial yang positif, menghapus sekat antar generasi, dan memperkuat kebersamaan. (nug/aim)
