MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Wisata Petik Madu yang terletak di Jalan Dr. Wahidin Kecamatan Lawang Kabupaten Malang tidak hanya sebagai objek untuk mendapat madu, namun juga menjadi sarana edukasi tentang budidaya lebah. Namun kini, pengunjung yang datang, utamanya untuk membeli madu dalam kondisi sepi. Hal ini disinyalir karena pembeli lebih banyak berbelanja madu melalui online.
Pemandu Wisata Petik Madu, Lawang, Aufa Nauval mengatakan, per hari berkisar 20 orang dan paling ramai 30 orang pengunjung dari Malang maupun wilayah Jawa Timur lainnya. “Pengunjung datang utamanya untuk membeli madu. Tapi mungkin karena sekarang banyak membeli melalui online, sehingga yang datang menjadi sepi. Kami juga sekarang mulai menjual di online,” ujar Nauval, Senin (29/9) kemarin.
Ia menyampaikan, Wisata Petik Madu sebagai lokasi edukasi. Di sana, ada tiga jenis lebah yakni Apis Mellifera, Apis Cerana, dan Apis Trigona. Khusus lebah jenis Apis Mellifera diimpor dari Australia. “Setiap lebah ini menghasilkan madu yang berbeda kandungannya, kualitas, dan banyak madu saat dipanen,” kata pemandu wisata berusia 20 tahun tersebut.
Bila pengunjung datang melihat lebah, pemandu akan menjelaskan cara budidaya lebah, jenisnya, peraturan, dan hasil panen madu. Bahkan pengunjung juga dapat memegang lebah dan mencicipi madu yang masih di sarang lebah. “Kadang orang takut memegang lebah. Kami buat wahana bagi pengunjung untuk memegang lebah biar orang tahu. Kami juga ada makan madu sarang, yaitu madu yang dimakan sama sarangnya,” imbuh Nauval.
Waktu panen madu tergantung musim bunga. Bila musim bunga bagus, maka hasil madu yang diproduksi lebah menjadi banyak. Sedangkan bila musimnya kurang mendukung seperti musim kemarau, hasil panen lebih sedikit. “Sekali produksi kami bisa 20 drum besar. Sedangkan harga jual tergantung ukuran botol,” urai Nauval. (den/udi)