Friday, October 3, 2025
spot_img

MotoGP Mandalika, Pesta Dunia di Tanah Sasak

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANGPOSCOMEDIA – Sore itu, jalanan utama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) berubah menjadi lautan manusia. Ribuan pelajar berbaris rapi di pinggir jalan, berseragam penuh warna, dengan tangan yang tak lelah melambai-lambaikan bendera merah putih.

Irama gendang beleq berpadu dengan sorak-sorai massa, menghadirkan suasana yang hanya bisa dirasakan dalam pesta rakyat besar.

-Advertisement- HUT

Deretan mobil bak terbuka perlahan melaju membawa bintang-bintang MotoGP seperti Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi, hingga Mario Aji.

Mereka melambaikan tangan, melempar senyum, bahkan menurunkan tanda tangan di kaus dan topi yang disodorkan penggemar. Di wajah anak-anak muda, tampak kilau kebanggaan karena para idola dunia hadir di depan mata, di pulau mereka sendiri.

Bagi warga Lombok, parade ini bukan sekadar hiburan musiman. Ini adalah penanda bahwa ajang balap motor paling bergengsi di dunia kembali hadir. MotoGP Mandalika 2025 yang digelar 3-5 Oktober ini bukan semata tentang adu cepat di lintasan, melainkan simbol pengakuan global atas Lombok sebagai panggung sport tourism kelas dunia.

Hingga akhir September, panitia mencatat 87 persen dari 121 ribu tiket sudah laku terjual. Angka itu memberi optimisme, meski kebiasaan membeli tiket di detik-detik terakhir bisa memicu antrean panjang pada hari balapan. Panitia mencoba mengantisipasi dengan jalur distribusi tiket yang lebih rapi, termasuk loket penukaran gelang masuk di titik strategis.

Strategi harga juga patut dicatat. Program potongan khusus hingga setengah harga bagi warga NTB dan Aparatur Sipil Negara (ASN) terbukti efektif. Ini bukan sekadar soal akses, melainkan bentuk pengakuan bahwa MotoGP harus menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat lokal.

Namun, tantangan logistik tetap ada. Hanya tersedia 25 unit shuttle bus yang beroperasi dari Mataram dan Bandara Lombok ke Mandalika. Jumlah ini harus dibarengi rekayasa lalu lintas ketat. Jika arus ribuan kendaraan pribadi tidak terkelola dengan baik, euforia bisa cepat berganti frustrasi.

Parade dan “Tabola Bale”

MotoGP di Mandalika bukan hanya soal mesin dan kecepatan. Rangkaian pra-balapan menghadirkan wajah yang lebih cair. Para pembalap dijadwalkan mengunjungi sekolah di Lombok untuk menyampaikan pesan keselamatan berkendara sebelum event MotoGP digelar pada 3-5 Oktober 2025.

Jalan bypass yang mulus memang sering menggoda remaja untuk mengebut, dan kehadiran idola MotoGP yang memberi nasihat bisa jauh lebih mengena ketimbang papan imbauan lalu lintas.

Ada pula momen unik yang viral dimana para pembalap berjoget “Tabola Bale” bersama anak-anak dan warga di panggung utama Kota Mataram. Meski canggung, senyum tak pernah lepas dari wajah mereka.

Adegan itu membaurkan batas bahwa ikon global ikut larut dalam budaya lokal. Mandalika tidak hanya menjual lintasan, tetapi juga kisah, ritme, dan tarian.

Langkah ini cerdas. Di era ketika pariwisata bersaing lewat narasi, perpaduan olahraga global dengan budaya lokal menjadi nilai tambah yang sulit ditandingi. Lombok tampil bukan hanya sebagai tuan rumah, tapi juga sebagai pemilik cerita.

Dari aspal ke bandara

Belajar dari pengalaman, penyelenggara memastikan kondisi lintasan tahun ini bebas masalah. Metode “magic patching” yang dipakai mendapat pengakuan dari Federasi Balap Motor Internasional (FIM).

Aspal Mandalika kini disebut konsisten dalam hal grip, aman, dan siap menghadapi tekanan ban motor prototipe tercepat di dunia. Tak ada lagi cerita aspal terkelupas seperti pada 2021.

Dari udara, Bandara Lombok juga tak kalah sibuk. Dalam hitungan hari, 183 ton logistik balap tiba dari Jepang menggunakan Qatar Airways Cargo. Ratusan mekanik, kru, dan pembalap berdatangan melalui penerbangan charter. Bandara bahkan disiapkan beroperasi 24 jam, dengan tambahan 28 extra flight yang mayoritas dari Jakarta.

Namun, ada catatan penting. Kapasitas hotel di Lombok, meski terus bertambah, masih kerap jadi isu. Banyak penonton harus mencari penginapan hingga Bali dengan mengandalkan kapal cepat. Ke depan, keberlanjutan MotoGP harus diiringi peningkatan infrastruktur akomodasi dan konektivitas transportasi lintas pulau.

Ekonomi lokal

MotoGP menghadirkan denyut ekonomi yang terasa. Dari warung kaki lima hingga pengrajin tenun, semua berharap pada limpahan wisatawan. UMKM lokal mendapat ruang di area sirkuit untuk menjajakan produk. Sementara grup musik papan atas seperti Dewa-19 dihadirkan untuk menambah daya tarik.

Namun, dampak ekonomi tidak dirasakan merata. Beberapa juru parkir di Mataram justru kecewa karena parade tidak seramai akhir pekan biasa. Bagi mereka, promosi kegiatan perlu lebih gencar agar perputaran uang juga mencapai lapisan terbawah. Tanpa strategi merata, MotoGP bisa dianggap pesta yang eksklusif.

Inilah dilema yang kerap muncul di ajang sport tourism. Bagaimana memastikan manfaat tidak hanya dinikmati kalangan tertentu. MotoGP seharusnya mampu menjadi mesin pemerataan ekonomi, bukan sekadar pemicu pertumbuhan di lingkaran besar.

Warisan lokal

MotoGP Mandalika 2025 adalah panggung ganda. NTB sedang diuji. Mampukah mengemas ajang global agar sejalan dengan kepentingan lokal? Parade budaya, diskon tiket warga, dan kampanye keselamatan jalan sudah menunjukkan arah yang benar. Tetapi pekerjaan rumah tetap banyak.

Ke depan, integrasi transportasi harus lebih solid. Shuttle bus perlu ditambah, promosi perlu lebih merata, dan UMKM harus didampingi agar kualitas produk mampu bersaing di pasar global. Lebih dari itu, kebijakan mesti memastikan dampak ekonomi benar-benar menetes hingga ke masyarakat bawah.

MotoGP hanya berlangsung tiga hari. Namun, yang lebih penting adalah warisan jangka panjang yang ditinggalkan. Apakah Mandalika akan diingat semata sebagai lintasan cepat di kalender MotoGP? Atau sebagai kisah sukses sport tourism inklusif yang menempatkan warga lokal sebagai tuan rumah sejati?

Pertanyaan itu layak dijawab bersama. Sebab, kecepatan motor bisa berhenti di garis finis, tetapi kecepatan sebuah daerah menuju kesejahteraan jauh lebih penting untuk dipacu. (ntr/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img