Mie Bakar Celaket
MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Tidak takut mencoba hal baru dan tak takut persaingan menjadi kunci sukses. Hal ini disampaikan Lailatul Rosida, owner Mie Bakar Celaket Malang.
Ini menjadi inspirasi sukses bagi calon wisudawan-wisudawati 134 dan 135 Fakultas Sastra (FS) Universitas Negeri Malang (UM) dalam pembekalan wisuda, Kamis (2/10) di Gedung D14 Fakultas Sastra UM.
“Yang paling sulit dalam bisnis kuliner adalah menjaga konsistensi. Membuat makanan enak itu ternyata mudah. Tetapi tidak mudah membuat makanan enak terus. Ini yang sulit. Dan setiap hari hampir 1.500-an porsi kami buat tetap bisa enak dan konsisten. Makanya quality control terus kami lakukan,” jelas Oci, sapaan Lailatul Rosida.
Tidak hanya itu, Oci yang juga alumni Sastra Jerman Fakultas Sastra UM angkatan 2000 ini mengatakan persaingan dalam bisnis adalah kesempatan untuk sukses. Dalam perjalanan mendirikan bisnis sejak tahun 2015, pesaing di bidang yang sama semakin banyak dan bermacam-macam bentuknya. Hal ini tidak membuatnya gentar. Persaingan membuatnya memutar otak untuk berinovasi dan menciptakan produk dan menelurkan strategi bisnis yang lebih baik.
Dia menyampaikan bahwa persaingan membuatnya tidak betah dalam zona nyaman. Menurut Oci, terlalu lama di zona nyaman akan membuat seseorang terlena dan tidak mau berkembang.
“Awal jualan mie bakar Celaket kami belum ada saingan, makin ke sini follower yang menjual produk sama makin banyak. Tidak perlu takut persaingan, justru ini yang membuat kita terus berbenah dan berinovasi,” cerita Oci, yang juga mantan jurnalis itu.
Dia juga menceritakan pengalaman membanting stir karir. Dari Jurnalis menjadi pengusaha Mie Bakar Celaket. Hal ini diungkapkannya sebagai hal yang menjadi bagian dari perjalanan karirnya. Dia belajar banyak hal dari pekerjaan sebelumnya dan tidak pernah pula menyesali membanting stir dalam karir karena sesuatu yang baru adalah sesuatu yang menantang juga menyenangkan.
Tentang Pembekalan Wisuda ini, Wakil Dekan I FS UM, Prof Evynurul Laily Zen SS MA PhD menyampaikan pembekalan yang mendatangkan narasumber dari alumni FS sudah rutin dilakukan sejak tiga tahun lalu. Selain membagikan pengalaman sukses alumni UM dalam segala bidang juga membentuk relasi baik alumni dan mahasiswa mahasiswi hingga calon wisudawan-wisudawati yang akan terjun ke dunia kerja nyata.
“Tahun ini maba FS ada sekitar 1.400-an. Dan tahun ini sebanyak 62 persen lulus tepat waktu. Dan kami menghadirkan alumni yang sukses untuk membagi pengalamannya kepada adik adiknya. Ini menjadi bukti DNA pemenang ada di diri kita sendiri. Kalau kuliah saja bisa ditaklukan apalagi kehidupan setelah kuliah,” tegas Laily.
Atas nama jajaran sivitas akademika FS UM, dia melepaskan mahasiswa mahasiswinya ke tujuan mereka yang baru. Diharapkan segala ilmu yang ditimba beberapa tahun di perkuliahan dan di bangku akademik menjadi bekal perjalanan berikutnya yang sukses. Pihaknya juga selalu membuka ruang bagi alumnus untuk terus berhubungan dengan kampus guna menjalin hubungan mutual yang bermanfaat. (ica/nda/van)
