MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menegaskan komitmennya dalam merespons keluhan masyarakat sejumlah wilayah di Kabupaten Malang yang terdampak keberadaan TPA Supit Urang. Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, menyampaikan pihaknya telah mengajukan alokasi anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk bantuan kepada wilayah terdampak.
“Direncanakan Rp 1,5 miliar itu untuk tiga kegiatan. Sumur artesis satu titik dan dua kendaraan siaga. Saya belum cek lokasinya, tapi kemungkinan di Desa Jedong,” ungkap Raymond kepada Malang Posco Media, Kamis (2/10) kemarin.
Menurut Raymond, satu titik sumur artesis diproyeksikan mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi dua desa sekitar. Dengan alokasi sekitar Rp 750 juta, sumur tersebut diperkirakan bisa dibangun dengan kedalaman 150–200 meter. Namun, program ini belum dapat direalisasikan tahun ini.
“Karena terbentur PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) kemarin, sehingga akan disampaikan di 2026. Dari Pemkot Malang pemberiannya dalam bentuk anggaran, bukan fisik sumur. Begitu juga dengan mobil siaga,” jelasnya.
Raymond menambahkan, sumur artesis diharapkan mampu menjawab kebutuhan air bersih masyarakat yang selama ini mengeluhkan kualitas air kurang layak. Sementara mobil siaga akan digunakan untuk kebutuhan kesehatan dan layanan masyarakat lainnya, sesuai dengan permintaan warga.
“Karena bentuknya pemberian anggaran keuangan kepada Pemkab Malang, yang menyerahkan nanti adalah BKAD. Apakah diserahkan tahun ini atau 2026, yang jelas anggaran untuk ploting itu sudah ada,” tandasnya.(ian/aim)