Friday, October 3, 2025
spot_img

Ambil Sampel DNA Santri yang Hilang, 4 Teridentifikasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Sidoarjo-Bersamaan dengan penggunaan alat berat untuk evakuasi reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny Buduran Kabupaten  Sidoarjo, Bidang Kedokteran dan  Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Timur (Jatim) mulai mengumpulkan sampel DNA dari keluarga korban, Kamis (2/10) kemarin. Hal ini dilakukan  untuk mempercepat proses identifikasi bila ditemukan korban dari reruntuhan, terutama jika kondisi tidak selamat atau meninggal dunia.

Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol M Khusnan menjelaskan, pengambilan DNA dilakukan terhadap keluarga terdekat korban yang masih dinyatakan hilang. Akan ada 59 keluarga korban yang diambil sampelnya.

-Advertisement- HUT

“Hari ini (kemarin), Kamis 2 Oktober 2025, kami mulai kumpulkan DNA dari keluarga dekat. Terutama dari mereka yang melaporkan ke posko Ante Mortem Polda Jatim,” ungkapnya.

Dia mengatakan, sampel yang diambil merupakan lapisan selaput lendir dari bagian dalam mulut, seperti dinding pipi. Menurutnya, metode yang digunakan itu adalah pengambilan swab mukosa mulut.

“Dengan DNA dari orang tua atau saudara kandung, kami bisa membuat profil DNA pembanding untuk mencocokkan dengan sampel dari jenazah yang nantinya ditemukan,” kata Khusnan.

Selain itu, demi memudahkan komunikasi, pihak Biddokkes juga membuka grup WhatsApp khusus bagi keluarga korban. Melalui grup ini, seluruh informasi perkembangan identifikasi korban akan disampaikan secara cepat dan transparan.

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim memastikan empat jenazah yang lebih dulu ditemukan sudah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. Dengan temuan itu, total korban meninggal dunia akibat ambruknya musala mencapai lima orang. Korban yang meninggal adalah Maulana Alfan Ibrahimavic (13) asal Surabaya,  Muhammad Masudulhat (14) asal Surabaya, Muhammad Soleh (22) asal Tanjung Pandan, Bangka Belitung dan yang dievakuasi Rabu (1/10) lalu adalah Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) asal Surabaya. (ley/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img