MALANG POSCO MEDIA- MALANG- Pencurian motor kembali terjadi lagi di Kota Malang. Kali ini motor berplat nomor P 5033 RO merek Honda seorang mahasiswi yang jadi korbannya. Polisi telah turun tangan untuk memburu pelaku yang sempat terekam kamera CCTV. Diketahui kejadian tersebut berlokasi di Jl. Mayjend Panjaitan (Betek) nomor 71, Kota Malang, Penanggungan, Jumat (3/10/2025).
Terlihat video rekaman CCTV yang menunjukkan dua pria mengendarai sepeda motor sedang melaksanakan aksinya. Satu menggunakan hoodie hitam, dan satunya lagi menggunakan hoodie abu-abu.
Pemilik kos Totok Sugiharto mengatakan bahwa kejadian ini baru pertama kali.
“Yang kehilangan anak kos disini. Kalau kemalingan baru pertama kali, tapi dulu sempat mau kemalingan juga, jadi ya sudah dua kali ada percobaan pencurian di rumah saya,” kata pria asal Malang tersebut.
Ditambahkan, dirinya rutin memeriksa sekitar rumah setiap hari. Namun apesnya, saat itu dirinya terlalu lelah sehingga sudah terlelap tidur.
“Kronologinya ada dua orang, mereka duduk di depan seolah-olah pemilik rumah. Setelah itu, satu orang berusaha membuka pagar sambil jongkok. Padahal situasi ramai dan lokasinya di pinggir jalan,” lanjutnya.
Korban Izha Azzahra mengatakan saat itu kebetulan motornya tidak dikunci ganda. “Biasanya memang kunci ganda, tapi kebetulan malam itu tidak karena biasanya bapak kos sering atur motor kalau malam, jadi biar mudah saja untuk memindahkan. Kok ya pas motornya hilang dicuri,” sesal perempuan berusia 19 tahun ini.
Diduga, pelaku sempat tidak menggunakan masker, namun selang beberapa waktu dia menggunakan masker.
Aksi pelaku saat kabur ini sempat terekam kamera CCTV dengan postur dan wajah pelakunya yang jelas. Korban lantas mencoba menggugahnya ke media dan berharap viral. Saat ini, semua bukti sudah lengkap termasuk rekaman CCTV yang sudah valid untuk mengidentifikasi kedua pelaku pencurian.
Izha Azzahra berharap motornya segera ketemu apalagi soalnya itu satu satunya alat transportasinya untuk kuliah atau beraktifitas.
“Semoga pelakunya juga tertangkap, agar kejadian ini tidak terulang kembali ke warga sekitar,” pungkas perempuan kelahiran Banyuwangi ini. (ica/nug)
