Semangat HUT ke-80 TNI
MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Tepat pada puncak Peringatan HUT ke-80 TNI, masyarakat menyerbu Lapangan Rampal Minggu (5/10) kemarin. Banyak masyarakat yang antusias menyaksikan rangkaian kegiatan yang dihadirkan pada kesempatan tersebut.

Selain menyaksikan jalannya upacara, masyarakat banyak yang memanfaatkan kehadiran dua unit Panser Anoa, kendaraan tempur andalan TNI saat upacara untuk berswafoto bersama keluarga. Salah satunya seperti Evi Risandi, warga Kedungkandang yang datang bersama suami dan anaknya.
“Anak cowok saya ini memang suka sama tentara. Jadi lihat kendaraan besar ini dia semangat sekali. Tiap Minggu saya kesini, Alhamdulillah anak saya senang banget bisa foto di ‘mobil perang’ ini,” syukur Evi usai berswafoto.
Keberadaan kendaraan tempur ini memang biasa dihadirkan saat puncak peringatan hari jadi TNI tiap tahunnya. Yang berbeda, selain upacara dan kehadiran kendaraan tempur tersebut, juga ada Bazar UMKM yang tidak kalah mencuri perhatian.
Puluhan stand dengan berbagai macam pilihan kuliner, sukses menyedot animo pengunjunga Lapangan Rampal. Selain Bazaar UMKM, juga ada bakti sosial santunan kepada masyarakat. Sejumlah kegiatan tersebut digelar oleh Korem 083 Baladhika Jaya itu juga merupakan salah satu rangkaian puncak dari peringatan HUT ke-80 TNI.
“Sebenarnya ini UMKM binaan sendiri, yang terdata 80 UMKM. Tetapi kita lihat ada 98 UMKM, artinya diluar binaan kita hadir juga disini. Karena kami memang buka lebar lebar, siapapun yang ingin mengikuti bazar ini kami persilahkan tanpa dipungut biaya,” terang Danrem 083 Baladhika Jaya Kolonel (Inf) Kohir.
Dijelaskan Kohir, sebelum puncak peringatan kemarin, pihaknya juga telah menggelar sejumlah kegiatan lain untuk memperingati HUT ke-80 TNI. Diantaranya seperti kegiatan kemasyarakatan berupa patroli pengamanan bersama, bakti sosial di tiap Kodim, anjangsana ke veteran dan kunjungan ke purnawirawan, serta ziarah ke taman makam pahlawan. Tidak hanya itu, juga ada bakti kesehatan seperti donor darah dan sebagainya.
“Hari ini (kemarin, red.) puncaknya, sebenarnya Jawa Timur terpusat di Surabaya. Tapi karena di Malang juga besar, sehingga ada kegiatan di Malang dengan tanpa mengurangi esensi kegiatan tersebut. Tiga matra bersama komponen masyarakat memperingati hari jadi TNI disini,” tegas dia.
Kohir bersyukur kehadiran TNI dengan menggelar upacara, menghadirkan kendaraan tempur, hingga Bazar UMKM disambut antusias oleh masyarakat. Hal ini memang menjadi tujuan utama baginya sebab semangatnya adalah TNI harus dekat bersama rakyat. Ini juga sesuai dengan tema HUT ke-80 TNI, yakni ‘TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju’.
Kohir menegaskan, TNI berasal dari rakyat, maka bersama dengan rakyat pihaknya senantiasa siap mengabdi kepada bangsa dan negara. Ia berharap bisa bersama sama membangun bangsa dan masyarakat juga bisa mendukung tugas TNI.
“Harus bersama rakyat karena TNI sebagai komponen utama, lalu rakyat sebagai komponen pendukung. Maka antara komponen utama dan pendukung, tidak bisa kita pisahkan. Maka kedekatan kita dengan rakyat tetap kita bina melalui kegiatan yang sifatnya kebersamaan seperti ini,” tuturnya.
Festival Tabebuya 2025
Terpisah, Pariwisata Kota Batu kembali menghadirkan “Festival Tabebuya 2025” yang digelar pada 4–6 Oktober di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo. Tahun ini, festival yang menjadi ikon musim kemarau di Kota Batu, hadir dengan nuansa berbeda melalui kolaborasi bersama Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud).
Festival Tabebuya sekaligus untuk memeriahkan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta HUT ke-24 Kota Batu pada 17 Oktober mendatang. Festival dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, usai pelaksanaan upacara peringatan HUT TNI di Arhanud, Desa Pendem, Minggu (5/10) kemarin.
“Festival Tabebuya ini merupakan hasil kolaborasi yang sangat baik antara Pemerintah Kota Batu dan Arhanud dan Pemerintah Desa Pendem yang berhasil memadukan potensi alam dan kekuatan pertahanan menjadi satu atraksi wisata yang menarik,” ujar Heli.
Namun pemandangan berbeda di tahun ini, bunga Tabebuya tidak sebanyak sebelumnya karena kemarau basah. Tapi hal tersebut tidak mengurangi semangat dan partisipasi masyarakat luar biasa.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, menjelaskan bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga berperan penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat setempat. “Kami sudah berkoordinasi dengan Komandan Arhanud. Insyaallah, festival ini menjadi momentum penting yang memadukan perayaan HUT TNI dan HUT Kota Batu dengan berbagai agenda menarik, termasuk pameran alutsista dan bazar UMKM,” papar Onny.
Dalam pelaksanannya ada berbagai kegiatan selama dua hari pelaksanaan festival, diantaranya Defile dan Pameran Alutsista TNI, yang menampilkan berbagai alat utama sistem persenjataan milik Arhanud. Senam Massal dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi masyarakat. Atraksi Seni dan Budaya Lokal yang menampilkan talenta warga Batu.
“Kemudian ada Bazar UMKM Desa Pendem yang menyuguhkan produk lokal unggulan. Serta hiburan rakyat dan doorprize menarik yang menambah semarak suasana. Sejak pagi hari, masyarakat tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan. Anak-anak tampak gembira berfoto bersama peralatan tempur TNI yang dipamerkan di tengah deretan pohon Tabebuya di sepanjang Jalan Semeru, Desa Pendem,’’ paparnya.
Meskipun sebagian bunga Tabebuya telah berguguran akibat hujan beberapa hari sebelumnya, keindahan panorama Desa Pendem tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. “Kami harap festival Tabebuya adalah contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan TNI. Selain mempercantik wajah kota, kegiatan ini juga membawa dampak ekonomi bagi UMKM dan mempererat kebersamaan antar warga,” imbuhnya.
Tri Wahyuwono Effendi, Kepala Desa Pendem, menyebutkan bahwa pohon Tabebuya yang ditanam sejak tahun 2019 kini telah menjadi identitas dan kebanggaan warganya. “Di Jalan Semeru ada sekitar 500 pohon Tabebuya yang membentang hampir satu kilometer. Fenomena mekar bunga ini biasanya hanya terjadi sekali setahun di akhir musim kemarau, menjadikan Desa Pendem sebagai destinasi menarik di Kota Batu,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Batu berharap Festival Tabebuya dapat memperkuat sinergi lintas instansi, sekaligus mengukuhkan Kota Batu sebagai kota wisata alam dan budaya yang penuh warna. (ian/eri/udi)