Tuesday, October 7, 2025
spot_img

Gandeng Piyu Padi Reborn dan BEI, OJK Edukasi Mahasiswa di Financial Literacy For Youth

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Bijak dalam mengatur keuangan kemudian berinvetasi dengan bijak merupakan ilmu yang harus dimiliki sejak dini. Ini pun  menjadi modal masa depan.

Hal tersebut ditekankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang dalam Financial Literacy for Youth di Universitas Brawijaya (UB), Senin (6/10) kemarin.

-Advertisement- HUT

Kegiatan yang dibuka Wali Kota Malang Dr Wahyu Hidayat MM di Gedung Samantha Krida  ini  menghadirkan Piyu Padi, Poltak Hotradero dan Citra Mellisa dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Melibatkan kurang lebih 1.000 mahasiswa UB.

Kepala OJK Malang Farid Faletehan menegaskan pentingnya membangun kemandirian finansial dan karir cemerlang kepada ribuan mahasiswa di Malang. Sesuai dengan tema  Financial Literacy for Youth tahun ini yang juga rangkaian  Bulan Inklusi Keuangan. “Temanya pas, yaitu kemandirian finansial dan karir cemerlang. Kami ingin mengajak mahasiswa-mahasiswi ini untuk aktif, bahwa ada investasi yang terjangkau, yang legal diawasi OJK. Nah, tapi  banyak yang belum paham bagaimana caranya, bagaimana prosesnya apakah menggunakan modal yang tinggi dan seterusnya,” jelas  Farid.

Dilanjutkannya, dengan dihadirkannya BEI pemahaman mengenai kondisi ekonomi bisa tersampaikan dengan baik kepada generasi muda di  Malang.

Dengan dihadirkan pula Piyu dari Band Padi Reborn  yang juga menjadi praktisi bisnis saham akan lebih tepat sasaran menyampaikan berinvestasi saham yang bijak dan prosedural.

OJK juga memberi penjelasan agar mahasiswa jangan tergiur dengan investasi-investasi yang ilegal, OJK pun ajak sekuritas sehingga mahasiswa bisa langsung belajar bagaimana investasi dan bisa mulai dari kecil.

Karena, Kata Farid, ada investasi yang bisa dibuka dengan Rp 100 ribu dan Rp 100 ribu di pasar saham.

“Kenapa sasarannya mahasiswa agar tidak terjerat investasi bodong jadi jangan tergiur dengan investasi-investasi yang sepertinya menghasilkan  hasil lebih padahal sebenarnya di belakangnya takutnya ada penipuan dan lain-lain. Dari data kami, di OJK Malang ada 1.700 pengaduan yang masuk tahun ini dan 11 persennya itu tentang aduan penipuan,” bebernya.

Sementara itu Wali Kota Malang Dr Wahyu Hidayat MM, mengapresiassi kegiatan dalam upaya meningkatkan kesadaran terutama mahasiswa dengan pengenalan pengelolaan keuangan sekaligus melatih mereka mandiri di tengah situasi ekonomi yang kompetitif.

Wahyu menyampaikan saat ini generasi muda  menghadapi tantangan keuangan yang baru.  Yakni memulai dari bagaimana berinvestasi yang bijak untuk kemandirian fiskal dirinya sendiri. Permasalahan yang muncul pun berbeda dibandingkan dahulu. Terutama terkait aktivitas keuangan digital.

“Dengan kemandirian, uang terbatas, dengan literasi keuangan, para mahasiswa harus mengerti terutama waspada juga dengan permasalahan keuangan, tahu cara mengelola keuangan yang baik, tanpa mengorbankan sedang belajar tapi bisa berkarir cemerlang,” papar Wahyu.

Ia juga mengingatkan agar muda-mudi tidak mudah terjerat dengan aktivitas keuangan digital yang kompleks seperti cicilan paylater, judi online, pinjaman online dan lainnya. Ada yang lebih memprihatinkan, tambah dia, jika mahasiswa  terjerat pinjol untuk memenuhi kebutuhan. Ia mengingatkan lagi pentingnya hemat dan bijak dalam kelola keuangan, strategi kelola penghasilan yang efektif.

Maka literasi keuangan memang harus terus digencarkan oleh OJK.  

Sementara itu Penasihat Pengembangan Bisnis BEI Poltak Hotradero menyampaikan beberapa strategi  dan analisis investasi dimana mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki keuntungan di sisi waktu dan kesempatan lebih banyak untuk berinvestasi jangka panjang untuk masa depan.

Kemudian, Piyu Padi Reborn pun juga membagikan pengalamannya belajar investasi dari nol.

“Dulu pikiran saya masih susah, harus punya uang banyak, sekarang lebih mudah bisa pakai aplikasi. Ketika akhirnya jadi musisi, investasi pertama adalah gitar. Kemudian belajar saham lebih lagi, dan sempat belajar Forex sempat juga untung sempat gagal juga. Memang harus menganalisa dan sabar kalau investasi,” tegas Piyu. (ica/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img