Evakuasi Hari Ke-8
MALANG POSCO MEDIA– Tim SAR Gabungan nyaris menuntaskan upaya evakuasi korban ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Pada hari kedelapan, Senin (6/10) kemarin, sampai sore hari, pukul 17.30 WIB, sebanyak 10 jenazah berhasil dievakuasi. Diprediksi, tersisa tak sampai 10 jenazah lagi yang belum ditemukan dari musibah yang telah menelan 63 korban jiwa tersebut.
Dalam laporan resmi Basarnas, delapan korban berhasil dievakuasi secara bertahap dari sektor A2 dan A3. Penemuan pertama diawali ketika masih dinihari, pukul 03.35 WIB korban ke-67 berhasil diekstrikasi (dikeluarkan dari tempat sulit) dan dilanjutkan evakuasi dari sektor A3.
Setelah evakuasi, nyaris 10 jam kemudian baru ditemukan lagi korban ke-68, tepatnya pada pukul 13.28 WIB sektor A2. Setelah temuan ini, beruntun evakuasi dilakukan petugas yakni pukul 13.29 WIB, korban ke-69 dari sektor A2.
Pada pukul 14.40 WIB, korban ke-70, pukul 14.50 WIB, satu korban dan satu body part berupa badan dan kaki kanan, yang disebut korban ke-71 berhasil diekstrikasi dan dilanjutkan evakuasi dari sektor A2. Pada pukul 15.01 WIB korban ke-72, pukul 16.43 WIB korban ke-73 dan pukul 17.06 WIB korban ke-74. Setelah pencarian sekitar 30 menit, pukul 17.37 WIB ditemukan satu jenazah korban ke-75 dan pukul 17.39 WIB korban ke-76.
Praktis, selain korban yang berhasil dievakuasi dinihari, sembilan korban ditemukan di sektor A2, atau di sekitar tempat wudhu yang banyak material runtuhan. Sedangkan satu jenazah di sektor A3 berarti di area timur bangunan yang terdapat beton cukup tebal, yang di hari sebelumnya banyak ditemukan korban.
Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan korban bertambah sebanyak 10 korban. Satu di antaranya body part atau bagian tubuh telah dievakuasi. “Hingga laporan terakhir, total terdapat 10 korban, 1 body part berhasil diekstrikasi (dikeluarkan) dan dilanjutkan evakuasi pada H-8 di sektor A3 dan A2,” ujar Bramantyo, Senin (6/10) petang kemarin.
Dia menjelaskan, jenazah para korban ditemukan di sektor A2 atau area wudhu dan A3 yakni area belakang bangunan yang ambruk. Namun, proses evakuasi masih terus berlangsung. Petugas juga masih melakukan pembersihan puing di area bangunan yang ambruk. “Pembersihan puing saat ini difokuskan di sisi utara bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” pungkas Bramantyo.
Dengan demikian, mengacu data Basarnas, total ada 104 yang selamat dalam insiden ini. Kemudian ada 63 korban meninggal dunia, 6 di antaranya body part. Bila berdasarkan data awal, terdapat 66 orang dikabarkan hilang di hari ketiga dalam peristiwa runtuhnya musala, maka diprediksi jumlah korban yang masih dalam sekitar 10 orang.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hanggodo meninjau langsung lokasi ambruknya bangunan musala di Ponpes Al Khoziny, kemarin. Dodi Hanggodo didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafi’i, dan Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing.
Dodi mengatakan bahwa pemerintah saat ini masih fokus penuh pada proses pencarian dan penyelamatan (rescue) korban yang tertimbun reruntuhan. Ia menyebut seluruh instansi terkait, termasuk Basarnas, tengah bekerja maksimal di lapangan.
Posisi semua lagi berduka, jadi kita fokus ke rescue-nya dulu. Kalau semua sudah dinyatakan selesai atau finish oleh Basarnas, baru kita bicara ke depan seperti apa,” ujar Dodi di lokasi kejadian.
Dodi enggan berbicara mengenai izin mendirikan bangunan (IMB) atau persetujuan bangunan gedung (PBG). Namun, dia menegaskan bahwa pihak Kementerian PUPR akan mulai melakukan langkah teknis dan evaluasi bangunan setelah proses evakuasi tuntas dilakukan oleh tim gabungan. “Kalau kami itu nanti setelah kepala Basarnas selesai tugasnya baru kami urusan berikutnya. Sekarang fokus dulu pada rescue nasional. Nanti kita harus benar-benar selesaikan soal rescue-nya dulu,” pungkas Dodi. (ley/udi)