Thursday, October 9, 2025
spot_img

Desak Pemkot Cari Solusi Alternatif

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Urai Kemacetan Soehat

MALANG POSCO MEDIA- Kemacetan di Jalan Soekarno Hatta (Soehat) imbas pembangunan drainase turut menjadi perhatian DPRD Kota Malang. Terlebih merespon adanya kemungkinan pekerjaan drainase bakal dikerjakan pada siang hari, tidak dipungkiri kondisi lalu lintas di jalan protokol tersebut bisa semakin macet.

Untuk itu, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita mewanti-wanti agar Pemkot Malang bisa segera berkoordinasi sebaik mungkin dengan seluruh pihak terkait. Wanita yang akrab disapa Mia itu menyampaikan, bagaimana pun juga proyek tetap harus berjalan dan selesai sesuai target, tapi juga tidak boleh makin macet yang akhirnya merugikan masyarakat luas.

-Advertisement- HUT

“Semua program pemerintah ada deadline, kalau menyalahi deadline bahaya. Nanti kami akan coba rapat bersama saja. Memang betul, harus ada rapat secara matang. Alternatif harus ada. Ibaratnya itu jalan besar dan itu jalan protokol yang memang cukup penting,” ujar Mia, kepada Malang Posco Media, Rabu (8/10).

Menurut Mia, apapun skema pengaturan lalu lintas yang akan diterapkan, ia meminta agar ada opsi alternatif. Misalnya jika ingin melakukan penutupan jalan, Pemkot juga harus menentukan alternatif jalannya. Sehingga ada rekayasa lalu lintas yang baik untuk mengurai kemacetan.

Termasuk, jika memang diperlukan adanya intervensi dari Dishub Provinsi Jawa Timur, juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk memperlancar lalu lintas di jalan tersebut.

“Jadi fungsi rapat koordinasi itu untuk memperhitungkan alternatifnya seperti apa. Rekayasa itu juga bagian dari alternatif. Kalau sudah ada rekayasa, butuh personel, tahu kebutuhannya. Baru nanti tahu harus minta backup kemana,” terang dia.

Sebagai informasi, pengerjaan drainase di Soehat kini telah memasuki pekan ke-15 dengan progres baru mencapai 14 persen. Padahal, pengerjaan drainase sepanjang 1,3 kilometer dan senilai Rp 30,1 Miliar itu ditarget selesai pada Desember nanti. Dengan kata lain, tinggal dua setengah bulan lagi proyek yang digarap Pemprov Jatim itu harus selesai.

Pengawas proyek sempat menyatakan salah satu kendala adalah pekerjaan drainase tersebut selama ini hanya dilakukan pada malam hari. Sehingga pengawas proyek tersebut mengharapkan adanya kelonggaran untuk menggarapnya pada siang hari. Hal tersebut masih perlu dikoordinasikan oleh Pemkot Malang mengingat tingginya aktifitas di jalan tersebut.

“Nanti coba saya juga koordinasi dengan Komisi C DPRD Kota Malang untuk menyikapi hal ini. Supaya bisa koordinasi langsung dengan tim dari wali kota. Kalau teknis, itu memang dari Pemkot, tapi paling tidak kami dari legislatif bisa memberikan pendapat dan masukan,” tandasnya. (ian/udi)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img