MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Usai pembangunan drainase di Jalan Soekarno Hatta, segera menyusul berikutnya pembangunan drainase yang cukup besar di Kota Malang. Yakni pembangunan drainase di Jalan Bondowoso yang merupakan bantuan program dari Bank Dunia bertajuk National Urban Flood Resilience Project (NUFReP)
Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Julhardjanto menyampaikan, proyek drainase senilai Rp 143 miliar tersebut kini sudah mulai berproses untuk pengadaannya oleh pemerintah pusat sebagai pelaksananya.
“Rencananya, kalau lancar, sesuai schedule di Februari Maret 2026 nanti. Ini masih proses lelang rapat persiapan pengadaan (RPP) di tingkat pusat,” ungkap Dandung kepada Malang Posco Media, Kamis (9/10).
Sesuai perencanaan, pembangunan dengan bantuan dari Bank Dunia itu untuk pengerjaan saluran drainase di sejumlah titik. Yakni long-storage atau penampung limpasan air di Jalan Bondowoso-Tidar, long-storage Taman Kediri, saluran drainase di Jalan Letjen Sutoyo sampai Jalan Jaksa Agung Suprapto yang memanjang hingga masuk Sungai Brantas.
“Jauhnya yang di Tidar itu sekitar 1,3 kilometer, yang di Jalan Letjen Sutoyo itu juga kurang lebih sama 1,3 kilometer,” sebut dia.
Disampaikan Dandung, dengan adanya program bantuan dari Bank Dunia ini, tentu sangat membantu penuntasan dan pengentasan banjir yang ada di sekitar kawasan tersebut. Terutama untuk mengatasi banjir yang ada di Galunggung yang tiap tahun selalu menjadi momok tersendiri di Kota Malang.
Untuk mendukung kesuksesan proyek tersebut, Dandung menyebut pihaknya di daerah juga tetap memberikan dukungannya. Dalam hal ini untuk menyiapkan kesiapan di lokasi, terutama untuk mengkondisikan berbagai utilitas yang ada seperti tiang listrik, provider internet hingga pepohonan.
“Kami pastikan kesiapan lokasi, kami koordinasikan dengan instansi terkait utilitas yang ada. Sehingga saat menjelang pelaksanaan, sudah bisa dilakukan pemindahan terhadap utilitas itu,” pungkas dia. (ian/aim)