Friday, October 10, 2025
spot_img

Dari Konten Instagram hingga Dunia E-Sport Global

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Dira Adhim Hilmi Jadi Pelatih Atlet Muda, Pernah Ranking 16 Internasional

MALANG POSCO MEDIA– Berawal dari hobi dan cinta bermain game, Dira Adhim Hilmi mampu menembus panggung E-sport Dunia. Pria yang akrab disapa Adhim ini, sosok dibalik layar yang sukses membawa tim-tim besar PUBG Mobile meraih prestasi dari lokal hingga level internasional.

-Advertisement- HUT

Awal perjalanannya terbilang unik. Pada tahun 2020, Adhim iseng membuat konten analisis PUBG Mobile di Instagram. Gayung bersambut, konten tersebut mendapat perhatian salah satu tim PUBG Mobile Pro League (PMPL) Indonesia, kasta tertinggi e-sport PUBG di Tanah Air. “Tanpa pikir panjang, saya menerima tawaran sebagai analis dan berangkat ke Jakarta. Itu titik awal karier saya di dunia e-sport,” kenangnya.

Fokus penuh pada e-sport membuat Adhim tumbuh cepat di dunia kompetitif yang keras ini. Kecintaannya pada game memang sudah tertanam sejak kecil. Berjam-jam ia habiskan di depan laptop dan PC, hingga akhirnya PUBG Mobile yang booming di Indonesia membawanya serius menekuni e-sport. Awalnya ia mencoba peruntungan sebagai atlet, namun sempat terhenti sebagai pemain semi-pro.

Namun jalan yang terbuka justru di bidang analisis dan komentar permainan. Jalannya terbuka karena komitmen dan konsistensi di media sosial. Dirinya tergabung dalam tim profesional, yang akhirnya bisa ikut berkompetisi di berbagai daerah. “Saya branding diri lewat media sosial, dari situ dikenal luas, lalu mendapat jalan ke level profesional,” ungkapnya.

Meski begitu, konsistensi menjadi kunci. Adhim menolak istilah pensiun atau ‘pensi’ atau keluar dari dunia e-sport. Baginya, selama masih ada ruang untuk berkembang, ia akan terus berkomitmen.

PUBG Mobile tetap jadi fokus utama, meski sesekali ia juga bermain Mobile Legends, eFootball, hingga konsol PS5 untuk bersenang-senang. Namun, dirinya tetap memilih PUBG sebagai pilihan utama. Prestasi terbaiknya sejauh ini adalah ketika berhasil menghantarkan timnya, MRPX, ke Grand Final PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2023 di Turki. Meski hanya finis di posisi 16 dunia, capaian ini menjadi kebanggaan besar, apalagi Indonesia hanya diwakili dua tim.

Selain itu, ia juga membawa timnya menembus Grand Final di PUBG Mobile Super League (PMSL) Southeast Asia Season 4. Serta prestasi internasional lain, serta kini mulau mengantarkan para atlet muda meraih juara di ajang Porprov di tahun 2023 dan 2025, lalu.

Di balik prestasi itu, ada perjuangan panjang. Latihan ekstra ketat menjadi rutinitas, mulai pukul 14.00 hingga dini hari. “Kadang latihan sampai jam 2 pagi, terus briefing sampai jam 3. Baru bisa tidur, besoknya aktivitas lagi. Berat, tapi itulah jalan menuju level dunia,” tutur Adhim.

Baginya, dunia e-sport bukan sekadar game, melainkan disiplin, strategi, dan kerja tim. Bahkan hal teknis seperti pemilihan device sangat menentukan. “Kalau perangkat tidak mumpuni, langsung tidak lolos seleksi. Device itu senjata utama pemain pro,” jelasnya.

Ia optimis bahwa ke depan, para generasi muda akan bisa mengembangkan dunia e-sport. Selain itu, peluang untuk bisa mendapatkan rezeki dan penghasilan di dunia e-sport juga sangar terbuka lebar.

Ia mencontohkan yang ditekuninya juga membawanya ke dunia yang lebih luas. Setelah menikah, ia belajar membagi waktu antara keluarga, pekerjaan utama, dan dunia game. Kini  mendapatkan amanah sebagai pengajar ekstrakulikuler e-sport di beberapa sekolah. Pagi hingga siang ia mengajar ekskul di sekolah satu hari dalam semingu. Sementara sore hingga malam fokus pada latihan atau turnamen. Di hari yang kosong ia juga siaran langsung di platform streaming. “Kalau ada libur, ya untuk keluarga. Biasanya saat libur kompetisi begitu. Kalau tidak ada turnamen, saya bisa atur waktu lebih fleksibel,” ujarnya.

Meski sudah mengukir prestasi internasional, Adhim tetap berpijak pada komitmen untuk konsisten dan tidak mudah menyerah. Dunia e-sport baginya bukan jalan pintas, melainkan kerja keras dan dedikasi penuh. “Saya juga sudah menukangi tim e-sport Kabupaten Malang di Porprov 2023 dan Kota Malang di 2025. Alhamdulillah bisa dapat perak dan perunggu. Persiapan atlet untuk PON juga pernah. Masih banyak lagi peluang di e-sport, apalagi di momen olahraga mobile yang semakin berkembang ini,” pungkasnya. (rex/udi)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img