Friday, October 10, 2025
spot_img

Sinergi MPM Honda dan Universitas Brawijaya, Ratusan Mahasiswa Ikuti Traffic Safety Program 2025

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang – Ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) mengikuti “Traffic Safety Program 2025”, seminar edukasi keselamatan berkendara hasil sinergi PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim) distributor sepeda motor Honda wilayah Jatim & NTT dengan UB. Kegiatan ini dirancang interaktif untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran pentingnya berkendara aman.

Marketing Communication & Development Division Head MPM Honda, Suhari, menyampaikan sinergi dengan Universitas Brawijaya ini bertujuan membentuk mahasiswa yang tidak hanya mahir berkendara, tetapi juga disiplin dan sadar keselamatan. “Kesadaran dan kebiasaan aman harus dimulai sejak dini, agar mereka bisa menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar,” ujar Suhari.

-Advertisement- HUT
Malang Posco Media

Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai pihak yang memberikan wawasan lengkap bagi mahasiswa seperti Hari Setiawan, Safety Riding Instructor MPM Honda Jatim. Ia menjelaskan teknik 2-3 Second Rule untuk menjaga jarak aman. Ia menekankan pentingnya reaction time dan ruang pengereman agar pengendara bisa mengantisipasi situasi darurat.

CSR & HSE Department Head ASTREA Infra, Andhika Herdianawan Praharto, membahas faktor manusia (human factor) sebagai penyumbang terbesar kecelakaan. Ia menekankan bahwa kesadaran situasional dan defensive driving menjadi benteng utama di jalan.

Sustainability Management Manager PT Toyota-Astra Motor, Rouli Sijabat, menekankan peran mahasiswa sebagai “Safety Champion”, yang dapat menularkan budaya keselamatan berkendara ke komunitas dan keluarga.

Selain materi teknis, mahasiswa juga mendapatkan edukasi tentang kelengkapan surat-surat berkendara, asuransi kecelakaan, dan pentingnya kontrol emosi saat berkendara. Kegiatan interaktif ini dilengkapi sesi diskusi, kuis, dan tanya jawab, sehingga mahasiswa aktif terlibat dan mampu memahami praktik berkendara aman secara menyeluruh.

Sementara itu, Jurnalis Otomotif dan Pengamat Traffic Safety, Handi Cahyono menyebutkan perbandingan jumlah populasi motor (R2) dibanding jumlah SIM yang dikeluarkan adalah 13:1. Artinya masih lebih banyak jumlah motor daripada jumlah SIM, dan masih sangat lebar selisihnya.

“Saya berharap, kegiatan positif TAM dan AHM soal traffic safety ini dapat mengubah perilaku berkendara, dan terus dilakukan secara berkelanjutan. Harapannya di masa depan, semua pengendara sadar akan keselamatan lalu lintas,” kata Handi.

Program ini menjadi langkah awal untuk memilih mahasiswa terbaik yang akan didaulat sebagai Duta Keselamatan Lalu Lintas UB, memperkuat budaya berkendara aman, dan menularkan nilai keselamatan ke komunitas serta keluarga. (*/nda)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img