Pencarian Wisatawan Surabaya Terseret Ombak Pantai Modangan Masih Dilanjutkan
MALANG POSCO MEDIA-Pencarian hari kedua korban terseret ombak Pantai Modangan Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang membuahkan hasil. Satu korban, Rafi Naoufal, 26 tahun ditemukan di laut memasuki wilayah Blitar, Senin (13/10) kemarin pagi. Saat ditemukan, korban sudah meninggal dunia.
Jenazah ditemukan mengapung oleh nelayan setempat. Setelah koordinasi dengan pihak kepolisian dan tim SAR, jenazah Rafi kemudian dibawa ke Puskesmas Donomulyo, lalu dilanjutkan ke RSUD Kanjuruhan untuk pembersihan sebelum dipulangkan ke asalnya Kota Surabaya.
Kasat Polairud Polres Malang AKP Yoyok Supandi menjelaskan lokasi penemuan korban sekitar dua mil dari Pantai Gurah Desa Tugurejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar.
“Korban laka laut Pantai Modangan telah ditemukan sekitar pukul 09.15 WIB atas nama Rafi Naoufal,” ujar Yoyok kepada Malang Posco Media.
Kini tim gabungan terdiri dari tim Basarnas, TNI-Polri serta nelayan setempat masih berupaya mencari satu korban lainnya bernama Muhammad Mahin, 18 tahun. Hingga kemarin sore belum ada perkembangan atau belum ditemukan.
Sementara itu, 26 orang tergabung dalam rombongan Karang Taruna RW 08 Kelurahan Somolawang Kecamatan Simokerto Surabaya sudah kembali ke asalnya.
Di tengah suara gemuruh ombak Pantai Modangan, tim SAR terus melakukan pemantauan, penyisiran darat, dan laut. Bahkan, tim berjejaring dengan relawan dan nelayan lainnya di pesisir pantai Malang Selatan hingga Blitar.
“Pencarian hari kedua ini dibagi dua tim, pencarian jalur laut menggunakan perahu jukung dan tim penyisiran jalur darat. Total personel sekitar 30 orang,” urai Imam Nahrowi, Koordinator Unit SAR Malang Raya.
Ia menerangkan bahwa korban, Rafi ditemukan di dekat pelawangan atau semacam memasuki dua buah batu yang berdiri tegak. Jaraknya sekitar satu kilometer (km) dari tempat kejadian perkara (TKP).
Sedangkan TKP para korban berenang terdapat bebatuan dan tebing. Terpantau lokasi bagian ini cukup jauh dari tepi Pantai Modangan.
Sebelum kejadian, pengelola pantai sebetulnya sudah mengimbau agar tidak berenang. Karena lokasi tersebut tergolong berbahaya, namun para pemuda itu tetap berenang.
“Kami fokus pencarian di sekitar lokasi kejadian,” kata Imam. Lebih lanjut, pria asal Blitar ini menyampaikan, begitu mendengar informasi kejadian laka laut, keluarga korban, Rafi langsung datang ke Pantai Modangan.
“Pihak keluarga korban bertemu dengan kami tim Basarnas dan menyampaikan agar memberikan pelayanan sampai Rafi ditemukan,” ujarnya.
Tim SAR melakukan pencarian satu korban yang tersisa, Muhammad Mahin dengan melihat dan menyesuaikan kondisi situasi cuaca. Sebab, pada hari pencarian kedua kemarin, ketinggian gelombang laut mencapai dua meter.
“Kalau pencarian menggunakan perahu aman, kami lakukan. Tapi kalau tidak memungkinkan, kami lakukan penyisiran jalur darat,” jelasnya.
Imam menambahkan, pencarian dilakukan sesuai SOP selama tujuh hari. Setiap harinya, tim SAR mulai bersiap melakukan pencarian pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 17.00 WIB sekaligus evaluasi.
Diberitakan sebelumnya, empat wisatawan asal Surabaya terseret ombak hingga tenggelam di Pantai Modangan Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang, Minggu (12/10) sekitar pukul 08.30 WIB.
Awalnya satu orang ditemukan meninggal dunia yakni Rinaldy Hidayat, 23 tahun beberapa jam setelah kejadian. Satu orang selamat, Muhammad Zulfikar Maulana, 23 tahun, ditolong oleh nelayan. Sementara itu, dua orang lainnya yakni Rafi Naoufal, 26, dan Muhammad Mahin, 18, sempat dilaporkan hilang.
Keempat pria tersebut asal Kelurahan Somolawang Kecamatan Simokerto Kota Surabaya. Mereka datang ke Pantai Modangan secara rombongan menggunakan kendaraan jenis elf.
Total 26 orang pemuda pemudi Karang Taruna RW 08 Kelurahan Somolawang Kecamatan Simokerto Kota Surabaya datang ke Pantai Modangan dan tiba sekitar pukul 04.00 WIB. Rombongan dalam rangka rekreasi atau liburan bersama setelah menjadi panitia HUT Ke-80 RI. (den/van)