Saturday, October 18, 2025
spot_img

Aksi Jumat Putih Bela Kiai dan Pesantren di Mapolres Malang; Desak Boikot Trans7, Tuntut Pemilik Minta Maaf

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Ribuan santri dari berbagai wilayah menggelar Aksi Jumat Putih Bela Kiai dan Pesantren di Mapolres Malang, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (17/10) kemarin. Mereka menuntut agar Trans7 diboikot dan izinnya dicabut.

Selain itu, pemilik Trans7 Chairul Tanjung diminta secara langsung minta maaf kepada KH. Anwar Manshur, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo. Ponpes ini menjadi sasaran narasi negatif oleh tayangan Trans7 hingga menimbulkan kegaduhan.

-Advertisement- HUT

Aksi santri dominan mengenakan pakaian putih, berkopiah, dan bersarung mulai memadati pintu masuk Mapolres Malang sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka melantunkan ayat suci Al Qur’an bersama-sama. Hingga pukul 13.49 WIB para santri semakin ramai dan jalan raya ditutup oleh pihak kepolisian.

Aksi santri kemudian masuk memadati halaman Mapolres Malang untuk berorasi. Turut hadir Bupati Malang HM Sanusi dalam Aksi Jumat Putih Bela Kiai dan Pesantren. HM Sanusi datang sebagai santri. “Saya sebagai santri mengutuk keras cara-cara tidak berakhlakul karimah, menyinggung perasaan orang lain karena bertentangan dengan Pancasila,” ungkapnya di tengah-tengah para santri yang menggelar aksi massa.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Malang KH Hamim Kholili menjelaskan, aksi digelar karena ketersinggungan seluruh santri Indonesia terhadap tayangan Trans7 yang sudah menghina kiai maupun pesantren. “Tuntutannya sudah jelas kami boikot Trans7 dan aspirasi dari teman-teman untuk izin Trans7 dievaluasi, perlu dicabut oleh pemerintah biar keadaan ini menjadi tenang,” urai KH Hamim.

Diharapkan media-media yang terikat pada UU Pers dan UU Penyiaran agar menjadikan polemik tayangan Trans7 sebagai pembelajaran. Media massa diharapkan mengikuti aturan yang sudah ditentukan, tanpa mendiskreditkan.

KH Hamim menegaskan bahwa laporan pengaduan sudah dilakukan ke Polres Malang. Sementara itu, dalam pernyataan sikap aksi massa agar pemilik Trans7 Chairul Tanjung meminta maaf secara langsung kepada Kiai Anwar Manshur. “Kami dalam pernyataan sikap, pemilik Trans7 yaitu Pak Chairul Tanjung agar meminta maaf secara langsung kepada Kiai Anwar Manshur. Beliau memaafkan apa tidak. Tapi ketersinggungan semua kiai, santri, dan pesantren,” lanjut KH Hamim.

PCNU Kabupaten Malang melihat perkembangan situasi kedepannya bila tuntutan diabaikan. “Kami bertindak berdasarkan organisasi. Kami rapatkan bagaimana tindakan selanjutnya,” tandasnya.

Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno menerima pernyataan sikap dari PCNU Kabupaten Malang dan sudah menerima laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). “Saya selaku Kapolres Malang menerima pernyataan sikap dari PCNU Kabupaten Malang dan sudah dilaporkan SPKT, nanti diteruskan ke jenjang lebih tinggi,” jelasnya. (den/udi)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img