Malang Posco Media, Malang – Dalam upaya mendukung program nasional penurunan stunting, Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Poltekkes Kemenkes Malang menjalin kolaborasi strategis dengan Puskesmas Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Kegiatan ini diwujudkan melalui serangkaian kegiatan edukatif di wilayah binaan Puskesmas yang menjadi fokus intervensi percepatan penanganan stunting.

Kegiatan ini dilaksanakan bertahap diawali dengan penggalian data dan FGD dengan pihak Puskesmas Sumbermanjing Wetan dan beberapa Kader pada bulan Agustus dan September 2025. Kegiatan puncak dilaksanakan pada Rabu, 08 Oktober 2025 dengan mengusung tema “Penguatan Implementasi Digitalisasi Kesehatan Primer-Upaya Peningkatan Akurasi Data e-EPPGBM Untuk Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbermanjing Wetan”. Acara tersebut melibatkan sekretaris jurusan, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, kepala puskesmas, tenaga Kesehatan puskesmas, serta masyarakat setempat, khususnya ibu hamil, ibu balita, dan kader posyandu.
Sekretaris Jurusan RMIK Poltekkes Malang, Achmad Zani P, S.SiT, MMRS, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung target pemerintah menurunkan prevalensi stunting menjadi di bawah 14% pada tahun 2024.
“Kami ingin tidak hanya unggul di akademik, tapi juga memiliki kepedulian sosial terhadap isu kesehatan masyarakat. Stunting merupakan masalah serius yang harus dicegah sejak dini melalui edukasi yang tepat,” ujarnya.
Kegiatan puncak dilaksanakan untuk mengenalkan pentingnya digitalisasi data kesehatan sebagai alat pemantauan yang efisien dan akurat di tingkat layanan dasar. Bentuk kegiatan berupa edukasi dan pendampingan. Materi yang disampaikan tentang Akurasi Data e-PPGBM Untuk Stunting Di Desa Druju oleh Edi Utomo Putro, SKM, MKM selaku Dosen Prodi D3 RMIK. Materi ini sebagai pendampingan bagi kader dalam melakukan pengumpulan data stunting sebagai alat utama yang mendasari pelaporan dan keakurasian data. Selain kader, pada kegiatan tersebut juga dihadirkan Ibu balita sebagai sasaran dalam upaya pencegahan stunting yang disampaikan oleh Dosen Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Nur Eva Aristina, S.ST.,M.Keb dengan tema Implementasi Peran Keluarga Dalam Penanggulangan Stunting Pada Balita. Materi edukasi dilanjutkan oleh Dr. Tavip Dwi Wahyuni, S.Kep.Ns., M.Kes yang merupakan dosen dari Program Studi Sarjana Terapan Promosi Kesehatan yaitu Optimalisasi Peran Posyandu Dalam Deteksi Dini Dan Pencegahan Stunting.
Kepala Puskesmas Sumbermanjing Wetan, dr. Dian Rahma, menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai stunting. “Masyarakat perlu terus diedukasi agar tahu bahwa stunting bukan hanya soal tinggi badan, tetapi berkaitan erat dengan kualitas hidup anak ke depan. Kami sangat terbantu dengan keterlibatan Jurusan RMIK dalam mendampingi proses edukasi khususnya yang berhubungan dengan pelaporan dan keakurasian data,” ungkapnya.
Warga yang mengikuti kegiatan ini juga merasa terbantu dengan penjelasan yang mudah dipahami dan interaktif. Salah satu peserta, Ibu Isnaeni selaku kader, mengaku kini lebih memahami pentingnya pengumpulan data yang benar dan akurat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pembinaan Wilayah Berkelanjutan yang rutin dilakukan oleh Jurusan RMIK Poltekkes Kemenkes Malang. Diharapkan, kolaborasi ini dapat menjadi model kemitraan antara institusi pendidikan kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam menekan angka stunting di wilayah pedesaan. (*/nda)