MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Kunjungan kerja Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI Maruarar Sirait di Malang kemarin dimanfaatkan dengan mensosialisasikan program KUR Perumahan dan FLPP di Unisma, Jumat 1917/10). Kegatan tersebut diikuti sekitar 1.100 peserta. Mereka terdiri dari SMF-PNM, developer, kontraktor, toko bangunan, UMKM dan civitas akademikan kampus. Kegiatan itu didukung DPD Apersi Jatim dan SM serta PNM.
Dalam sambutannya, Maruarar Sirait mengatakan KUR Perumahan merupakan program pemerintah, untuk percepatan capaian rumah rakyat. Ini juga sebagai program pemerintah dan pembiayaan mikro perumahan melawan rentenir. Dia menyebutkan pemerintah pusat mengucurkan Rp 130 Triliun untuk program ini.
“Melalui program ini, pemerintah hadir. Bapak Presiden Prabowo sangat luar biasa, karena baru era beliau ada program rumah subsidi, ada juga BPHTB gratis dan lainnya. Pemerintah pro rakyat, pro negara, dan pro pada dunia usaha pak Prabowo sudah lakukan itu,’’ ungkap Ara begitu Maruarar Sirait akrab dipanggil.
Dalam sambutannya, Ara juga sempat bagi-bagi rejeki, yaitu kepada 100 dosen dan karyawan Unisma yang tidak memiliki rumah. Dirinya berjanji membayarkan uang muka rumah kepada karyawan dan dosen yang belum memiliki rumah. Selain itu dia juga membangi pengembangan usaha kepada 10 nasabah Mekar Jaya terbaik binaan dari SMF. Bantuan masing-masing Rp 10 juta.
Terpisah Ketua Umum DPP Apersi H Junaidi Abdillah mengatakan sosialisasi KUR ini sangat penting. Tujuannya agar segera diserap oleh para pengembang berikut dengan industri ikutannya. Dia mengatakan, program KUR Perumahan ini sebagai upaya pemerintah untuk mempercepat capaian 3 juta rumah. “Pemerintah support agar produksinya lebih kencang. Agar program lebih cepat,’’ katanya.
Junaidi mengatakan bahwa support pemerintah terhadap program KUR berupa kucuran anggaran sebesar Rp 130 T. Anggaran itu dibagi Rp 117 T suplay dan Rp 13 T demand. “Suplay itu untuk pengembang. Sedangkan demand untuk masyarakat pekerja yang akan merenovasi atau memperbaiki rumah,’’ ujarnya.
Dikatakan Junaidi bahwa developer saat ini dapat mengajukan kredit hingga Rp 5 M ke bank. Bahkan itu bisa dilakukan hingga 4 kali total Rp 20 M. “Kalau dulu kan kredit paling banyak Rp 500 juta. Tapi sekarang Rp 5 M. Dan terpenting lagi adalah bunganya hanya 6 persen saja setahun. Karena memang program Presiden Prabowo sangat luar biasa,’’ tuturnya.
Sementara itu Ketua DPD Apersi Jatim Makhrus Soleh, SH mengaku senang dengan program KUR Perumahan ini. Dia memuji Presiden Prabowo, karena melalui program itu, tidak hanya perumahan yang menggeliat. Tapi juga bisnis lainnya juga menggeliat. “Program ini multi efeknya luar biasa. Dengan delevoper membangun, maka bisnis ikutannya seperti toko bangunan, bisnis kaca, batu bata, pasir juga ikutan. Ekonominya pun bergerak,’’ kata Makhrus.
Seiring dengan program tersebut, dia mendorong seluruh anggota Apersi Jatim untuk memanfaatkan dengan baik. Sehingga cita-cita mewujudkan 3 juta rumah dapat tercapai dengan cepat. (ira/udi)