MALANG POSCO MEDIA – Program bus sekolah digagas dan diwujudkan dengan niat baik. Mengakomodir siswa-siswi yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah. Sekaligus untuk mengurangi kemacetan yang terjadi bila siswa-siswi itu harus menggunakan kendaraan lain, baik diantar atau menggunakan motor sendiri.
Hampir sepuluh tahun program bus sekolah berjalan, kini muncul gagasan bus sekolah akan dijadikan feeder saat Trans Jatim beroperasi di Malang Raya. Tepatnya di Koridor 1 yang dimulai dari Terminal Hamid Rusdi menuju Terminal Landungsari dan finish di Terminal Batu Kota Batu. Trans Jatim merupakan program prioritas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa.
Apapun gagasannya harus dikembalikan pada keberlangsungkan program dari awal beserta target yang dicapai. Dan yang paling penting adalah evaluasi dari program yang sudah berjalan. Kalau program bus sekolah masih dianggarkan dalam APBD, maka program itu harus dikawal pelaksanaannya dengan sangat ketat.
Dewan harus betul-betul mengevaluasi efektifitas operasional bus sekolah. Bila memang masih sangat efektif dan membantu para siswa berangkat dan pulang sekolah ke tempat tinggalnya, maka tak ada alasan bus sekolah kemudian dialihfungsikan menjadi feeder saat Trans Jatim beroperasi di Malang.
Tapi bila hasil evaluasi akhirnya, bus sekolah dinilai tidak efektif dan target tidak terpenuhi, maka boleh saja program bus sekolah kemudian dikonversi menjadi feeder atau diperbarui menjadi armada yang mendukung program Trans Jatim di Malang Raya. Tentu keputusan ini harus melibatkan banyak pihak. Dinas Perhubungan, Dinas Pendidikan, Walikota dan DPRD Kota Malang.
Dan bila akhirnya diputuskan bus sekolah benar-benar menjadi feeder Trans Jatim di Malang, maka pertanyaannya bagaimana nasib ribuan siswa-siswi yang sudah terlanjur menggantungkan nasibnya setiap hari pada bus sekolah? Apakah Pemkot Malang kemudian membuat program lagi untuk mengakomodir mereka? Ini yang juga harus dipertimbangkan secara matang.
Bus sekolah, bagaimanapun kondisinya tetap merupakan kebutuhan penting yang berdampak langsung pada masyarakat yang membutuhkan. Bila bus sekolah masih layak beroperasi dan tidak ada masalah, maka alangkah baiknya feeder Trans Jatim di Malang tetap mengakomodir angkutan umum yang trayeknya sudah tidak potensial.(*)