Thursday, October 23, 2025
spot_img

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang; Gelar Pelatihan Grading dan Blending Tembakau

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Malang menggelar Pelatihan Grading dan Blending Tembakau, Rabu (22/10) kemarin di Hotel Grand Miami Kepanjen. Pelatihan ini diikuti 50 peserta dari Industri Hasil Tembakau (IHT) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Malang.

Kegiatan pelatihan digelar menggunakan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT). “Pelatihan ini digelar untuk memberikan edukasi kepada para pelaku IHT memilih tembakau sebagai bahan baku produk mereka,’’ kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang Drs M Nur Fuad Fauzi.

-Advertisement- HUT
Malang Posco Media
MENGADUK: Peserta pelatihan grading dan blending mengaduk seluruh jenis tembakau agar tercampur dengan rata untuk dijadikan bahan baku produk rokok di Grand Miami Rabu (22/10)

Fuad menyebutkan, di Kabupaten Malang IHT terus berkembang. Bahkan saat ini yang sudah beroperasi sebanyak 114 IHT. Namun demikian, tidak banyak dari IHT yang membeli Tembakau Siap Giling (TSG). “Kalau jumlahnya sekitar 70 persen IHT di Kabupaten Malang yang menggunakan TSG sebagai bahan baku produknya. Tapi dengan kegiatan ini harapannya IHT dapat menciptakan bahan baku sendiri. Memilih tembakaunya sendiri. Mencampurnya sendiri, sehingga produk yang tercipta memiliki rasa yang berbeda dan tidak dapat dimiliki oleh produk lainnya,’’ ungkapnya.


HUT

Pelatihan grading dan blending ini dikatakan Fuad diberikan selama empat hari. Pelatihan ini, dikatakan Fuad juga didukung oleh Gabungan Perusahaan Rokok Malang (GAPEROMA). “Kami juga mengundang pemateri yang berkompeten di bidangnya,’’ ucap mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.

Terpisah Sony Setiawan yang ditunjuk sebagai pemateri pelatihan grading dan blending mengatakan ada enam jenis tembakau yang kemarin digunakan untuk pelatihan. Yakni jenis Madura, Paiton, Bojonegoro, Maesan, Mranggen, Curahnongko dan Temanggung.

“Kami kenalkan seluruh jenis tembakau ini agar peserta dapat tahu masing-masing kekhasannya. Sekaligus juga diajarkan tata cara atau proses pencampuran. Mana yang akan digunakan sebagai bahan baku utama, mana tembakau yang digunakan sebagai penguat rasa, dan mana yang digunakan, untuk campurannya,’’ katanya.

Sony mengatakan, dengan mengenalkan produk tembakau ini diharapkan peserta dapat menciptakan bahan baku sendiri untuk produk IHT miliknya. “Dengan menciptakan bahan baku sendiri maka mereka dapat menciptakan rasa sendiri. Karena produk IHT ini yang disuguhkan adalah rasa, sehingga diharapkan dapat memilih sendiri bahan bakunya,’’ ungkapnya.

Sementara itu Ketua Gaperoma Jhony memberikan apresiasi kepada Disperindag Kabupaten Malang yang menggelar pelatihan ini. Dia berharap melalui pelatihan ini IHT di Kabupaten Malang dapat menciptakan produk dengan citarasa yang khas dan berbeda. Selain itu, melalui pelatihan ini para IHT juga tidak tergantung dengan TSG.

“Karena sudah bisa grading dan blending, IHT pun tidak bergantung dengan TSG. Prinsipnya, melalui pelatihan ini, IHT dapat menciptakan bahan baku untuk produknya. Tentunya, berbeda dengan produk-produk lainnya,’’ pungkasnya. (ira/udi)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img