MALANG POSCO MEDIA – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, kembali erupsi sebanyak dua kali disertai letusan setinggi 700 meter di atas puncak pada Jumat pagi.
“Erupsi pertama terjadi pukul 05.42 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl),” ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi di Kabupaten Lumajang.
Menurutnya kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik,” tuturnya.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 10.58 WIB dengan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 89 detik.
Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(ntr/nug)








