MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Presentase penyaluran pembiayaan atau kredit perbankan kepada masyarakat di Malang Raya untuk keperluan modal kerja cukup besar. Rata-rata di atas 40 persen, sedangkan di Kota Batu berada di angka 30 persen.
Ini didapatkan dari data Perkembangan Industri Jasa Keuangan di Wilayah Kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang peridoe September 2025. Itu dibeber Kepala OJK Malang Farid Faletehan, belum lama ini.
Dijelaskannya data per 31 Agustus 2025, sebesar 41,56 persen kredit/pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang disalurkan untuk penggunaan modal kerja. Nilainya sebesar Rp 45,23 triliun.
“Ada tiga peruntukannya. Pertama untuk Modal Kerja, Kedua Konsumsi dan ketiga untuk Investasi. Di wilayah kerja OJK Malang sebagian besar penyaluran kredit atau pembiayaan memang untuk modal kerja,” papar Farid.
Detailnya untuk wilayah Malang Raya, menurut data OJK Malang, Kabupaten Malang memiliki persentase penyaluran kredit atau pembiayaan untuk modal kerja terbesar yakni di 46,78 persen.
Di Kota Malang berada di angka 42,32 persen. Sedangkan Kota Batu 30,05 persen.
Presentase penyaluran kredit/pembiayaan dari perbankan untuk modal kerja yang diatas rata-rata 40 persen dianggap baik untuk perputaran ekonomi di sebuah daerah.
“Ya ini dapat dikatakan baik karena penyaluran pembiayaan perbankan ke modal kerja mendukung kelancaran operasional bisnis sehari-hari,” tegas Farid belum lama ini saat menjelaskan perkembangan industi jasa keuangan di wilayah Malang.
Diketahui, pembiayaan untuk modal kerja biasanya tersalurkan dalam bentuk nyata seperti pembelian bahan baku dan biaya produksi sebuah usaha/ modal kerja. Ini juga dapat membantu meningkatkan likuiditas dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Tidak itu saja, pembiayaan modal kerja juga memberikan fleksibilitas bagi bisnis untuk mengelola kas mereka dan memenuhi kebutuhan mendesak. (ica/van)
