Monday, October 27, 2025
spot_img

Dua Rider Kota Batu Sukses Taklukan Klemuk, Pandu Raih Juara Umum Men Elite 76 IDH 2025

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Dua rider asal Kota Batu kembali mengharumkan nama daerah di ajang 76 Indonesian Downhill (IDH) 2025. Dalam seri ketiga sekaligus penutup musim yang digelar di Klemuk Bike Park, Kota Batu, Minggu (26/10) kemarin, keduanya tampil impresif dan menyabet gelar juara di kelas bergengsi.

Adalah Pandu Satrio, rider muda asal Batu yang sukses naik podium teratas di kelas Men Elite, sekaligus dinobatkan sebagai Juara Umum IDH 2025. Sementara rekan senegaranya, Fajar Abdur Rahman, juga tampil gemilang di kelas Men Youth, finis pertama di seri ketiga dan menutup musim sebagai Juara II secara keseluruhan. Keberhasilan Pandu menjadi juara umum menjadi kejutan besar bagi publik downhill nasional. Pasalnya, ini adalah tahun debutnya di kelas elite.

-Advertisement- HUT

“Hari ini (kemarin, red) keberuntungan saya. Tidak nyangka sama sekali, tiba-tiba kok bisa jadi juara umum. Padahal di seri 1 dan 2 masih meraba-raba. Alhamdulillah, ini benar-benar di luar dugaan,” ujar Pandu dengan wajah gembira.


HUT

HUT

Ia menegaskan, pencapaian itu merupakan hasil proses panjang dan latihan serius selama bertahun-tahun.

“Proses saya terbayangkan sampai saat ini. Perjalanan ini sangat lama, tidak cukup hanya satu atau dua tahun. Semua butuh latihan serius, baik dari sisi mental maupun fisik,” ungkapnya.

Malang Posco Media
JUARA: Pandu Satrio arek Batu raih juara umum kelas Men Elite setelah finish sebagai juara 1 di seri 3 ajang 76 Indonesian Downhill (IDH) 2025 yang digelar di Klemuk Bike Park, Kota Batu Minggu (26/10) kemarin.

Dalam laga final, Pandu tampil percaya diri meski lintasan sempat diguyur hujan. Ia mengubah pengaturan sepeda dan strategi di menit-menit terakhir.

“Alhamdulillah tadi saya bisa menguasai trek hujan karena pakai settingan ban basah, jadi lebih percaya diri. Saya juga sempat mengubah pengaturan suspensi dan tekanan ban menjelang start karena kondisi cuaca yang berubah,” paparnya.

Sebagai pendatang baru, Pandu menegaskan akan terus berlatih untuk mempertahankan performa di musim depan.

“Target saya tahun depan tetap masuk tiga besar. Apapun omongan orang, yang penting target itu harus tercapai,” tegasnya.

Sementara di kelar Women Elite, rider downhill putri, Riska Amelia tampil impresif meski menghadapi tantangan cuaca saat final berlangsung. Ia harus memulai balapan di tengah hujan yang membuat lintasan licin dan sulit dikendalikan.

“Alhamdulillah final hari ini berjalan lancar. Saya start paling akhir dan sempat terkena hujan, jadi dari awal sampai pertengahan saya benar-benar mengontrol laju sepeda karena kondisi tanah licin. Setelah bagian negatif section, baru bisa nambah kecepatan karena hujannya sudah berhenti,” katanya.

Rider berusia 22 tahun ini memilih bermain aman selama balapan berlangsung untuk menghindari risiko terjatuh akibat lintasan yang licin. Ia menyadari kondisi cuaca yang tidak menguntungkan membuatnya harus menyesuaikan strategi, terlebih karena dua pembalap terakhir start sebelum hujan turun sehingga memiliki peluang lebih baik.

Meski hanya finis di posisi kedua pada seri terakhir, konsistensinya sejak awal musim membuat Riska tetap keluar sebagai juara umum Women Elite. Pasalnya pasa seri 1 dan 2 ia mampu menyabet podium pertama. =

“Target saya tentu finis pertama, tapi kondisi cuaca memaksa saya main strategi. Untungnya, hasil keseluruhan dari seri satu dan dua tetap menempatkan saya di posisi teratas. Berkat tampil konsisten, walaupun kali ini posisi dua, tapi seri pertama dan kedua saya juara satu. Jadi hasil ini cukup memuaskan,” papar atlet asal Sumedang, Jawa Barat. (eri/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img