Malang Posco Media, Malang – Wasit disebut jadi biang kerok kekalahan Arema FC di kandang sendiri, Minggu (26/10) kemarin. Tim pengadil lapangan yang dipimpin Steven Yubel Poli dinilai terlalu mudah memberikan kartu bagi Singi Edan. Termasuk dua kartu merah yang diterima, masing-masing oleh Julian Guevara dan Bayu Setiawan.
Julian diusir wasit setelah menerima kartu kuning kedua. Sementara, Bayu menerima direct red card usai wasit meninjau via VAR. Kartu kuning kedua Bayu bahkan diubah menjadi kartu merah langsung.
Total, Arema FC terkena empat kartu kuning dan dua kartu merah. Sedangkan Borneo FC terkena empat kartu kuning.
“Wasit mengganggu dengan kartu yang diberikan kepada kami. Di babak kedua ketika kami siap membalas, kami bingung dengan kartu merah yang kami terima,” terang Pelatih Arema FC Marcos Santos.
Sebenarnya, Marcos enggan mengomentari atau bahkan menyalahkan wasit. Tapi, kartu merah ditegaskannya sangat mengganggu.
“Sulit dengan kartu merah yang kami terima. Kami sudah berusaha, tapi dua pemain kena kartu merah,” tambahnya.
Menurutnya, tim pelatih dan kecewa karena hal tersebut. Kalah jumlah pemain, bukan hanya satu yakni dua pemain saat kondisi tertinggal membuat timnya harus butuh ekstra tenaga.
“Yang jelas semua menjadi sulit ketika delapan lawan 10 pemain,” pungkasnya. (ley/jon)









