Wednesday, October 29, 2025
spot_img

Mahasiswa dari 10 Negara Ikuti Forum Internasional di UIN Malang; I-YES 2025: Jembatani Budaya, Wujudkan Perdamaian Global

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menggelar International Youth Enhancing Study (I-YES) 2025, sebuah ajang akademik sekaligus pertukaran budaya antarbangsa. Kegiatan ini resmi dibuka Senin (27/10) pagi dan akan berlangsung hingga Sabtu (1/11) mendatang.

Mengusung tema “Bridging Culture for Global Peace” atau Menjembatani Budaya untuk Perdamaian Global, I-YES tahun ini menghadirkan mahasiswa dari 10 negara. Mereka akan berkolaborasi dan berinteraksi dengan mahasiswa UIN Malang melalui berbagai kegiatan akademik, sosial, dan kebudayaan.

-Advertisement- HUT

Ketua Panitia I-YES 2025, Dr Lina Hanifiyah, SS, MPd, mengatakan tahun ini pelaksanaan dilakukan menjelang akhir tahun karena penyesuaian jadwal akademik. Meski persiapannya singkat, animo peserta tetap tinggi.
“Ada 143 pendaftar dari berbagai negara dan 20 di antaranya lolos seleksi. Mereka berasal dari Tiongkok, Mesir, Ethiopia, Kenya, Mali, Myanmar, Sudan, Tanzania, Thailand, hingga Yaman,” ujarnya.


HUT

HUT

Para peserta internasional akan berkolaborasi dengan mahasiswa UIN Malang, khususnya dari Program Studi Sastra Inggris dan Bahasa Arab. Mereka akan berdialog lintas budaya, saling berbagi wawasan, hingga menampilkan pertunjukan kebudayaan dari negara masing-masing.
“Selama lima hari, mereka akan belajar bersama, berdialog lintas budaya, hingga menampilkan pertunjukan kebudayaan masing-masing negara. Indonesia sendiri akan menampilkan kekayaan budaya daerah melalui busana, tari, dan musik tradisional,” imbuhnya.

Selain pertukaran budaya di kampus, peserta I-YES juga dijadwalkan melakukan school visit ke sejumlah sekolah di Kabupaten Malang. Di sana, mereka menjadi duta budaya dan bahasa, berbagi pengalaman kepada siswa serta berdiskusi dengan guru-guru bahasa Arab dan Inggris.
“Ada delapan kelas yang kami kunjungi, enam di antaranya khusus untuk siswa dan dua untuk guru. Mereka berbagi tentang bahasa dan kebudayaan global,” jelas Lina.

Menurutnya, I-YES merupakan wadah strategis bagi mahasiswa untuk melatih kemampuan komunikasi lintas budaya sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa yang ramah dan kaya budaya.
“Teman-teman mahasiswa belajar langsung berinteraksi dengan peserta dari berbagai negara. Mereka tidak hanya belajar bahasa di kelas, tapi juga mempraktikkan langsung dalam konteks budaya yang nyata,” katanya.

Yang menarik, tahun ini peserta juga mengikuti kelas kolaboratif seni tradisional bersama sanggar tari dan UKM Tari Tradisional Srikandi Fakultas Humaniora. Mereka belajar tari dan musik tradisional Indonesia yang dimainkan bersama lintas negara, dan hasilnya akan didokumentasikan sebagai karya kolaboratif.
“I-YES bukan sekadar forum akademik, tetapi juga ruang persahabatan dan harmoni budaya dunia,” pungkas Lina usai kegiatan yang turut dihadiri Ketua Senat dan jajaran Rektorat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. (rex/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img