MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Jembatan Sungai Kali Bangau sepanjang 50 meter yang menghubungkan Kelurahan Kedungkandang dengan Kelurahan Polehan resmi dibuka, Kamis (23/10). Jembatan gantung yang dibangun sejak 2 Oktober lalu itu merupakan jembatan ke-221 dari bagian Ekspedisi 1.000 Jembatan yang digagas Vertical Rescue Indonesia berkolaborasi dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
Ketua Dewan Pembina Vertical Rescue Indonesia sekaligus Dewan Kehormatan PSMTI Letjen TNI Purn A.M. Putranto menyampaikan Ekspedisi 1000 Jembatan ini merupakan murni program kemanusiaan dan tidak ada unsur kepentingan politik apapun.

“Kegiatan ini membantu pemerintah. Kami niat memang untuk membangun dan membantu masyarakat. Harapan saya berikutnya Pemda akan bisa menjadikan permanen,” tegas Putranto.
Selain Jembatan Sungai Kali Bangau, pihaknya juga membangun jembatan gantung di Kali Metro, yakni tepatnya menghubungkan Kelurahan Bandulan dengan Kelurahan Tanjungrejo. Dijelaskan Putranto, sebelum membangun jembatan tersebut, pihaknya melibatkan Babinsa untuk menentukan wilayah mana yang membutuhkan akses penghubung berupa jembatan.

Setelah memperoleh data, kemudian dari tim Vertical Rescue Indonesia meninjau lokasi untuk menentukan estimasi berbagai kebutuhannya.
“Di sini yang biasanya butuh tiga jam, sekarang hanya 10 menit, sangat luar biasa. Dunia pendidikan bisa berkembang, perekonomian jelas akan jalan. Sehingga masyarakat akan menggunakan jembatan ini dengan semaksimal mungkin,” harap Putranto.
Dalam peresmian tersebut, turut hadir Dewan Pelindung PSMTI Dahlan Iskan, Ketua Dewan Penasehat PSMTI Teguh Kinarto, serta Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta.

Sementara itu Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan, warga di kedua kelurahan sangat bahagia dan antusias menyambut adanya jembatan tersebut. Dukungan dari pemerintah, pihaknya akan membantu dalam aspek infrastruktur keamanan serta pemeliharaan jembatannya.
“Saya minta nanti tengahnya (sebelum jembatan) di-model trap, kemudian jalan menukik ini saya akan membangun penghalang. Agar pada saat hujan atau anak-anak lari, itu aman ada penghalangnya,” beber dia. (ian/lim).