MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Paslon nomor urut 3, Abah Anton menegaskan bahwa pengajian yang digelar pada Kamis (26/9) malam kemarin, bukan dalam rangka kegiatan kampanye dirinya. Banyaknya jemaah yang hadir di rumahnya serta menaiki mikrolet, seakan akan seperti dilakukan kegiatan kampanye.
Abah Anton menjelaskan, pengajian itu merupakan kegiatan rutin yang biasa digelar pada Kamis malam atau malam Jumat. Tiap kali pengajian bertajuk Majelis Cinta Umat itu, sedikitnya ada 600 jemaah yang hadir. Bahkan ketika malam Jumat Legi, jemaahnya bisa ribuan.
“Sebetulnya majelis ini sudah puluhan tahun. Mereka dengan sukarela, mereka datang Istikomah dan tidak pernah kami tahu dia ini naik mikrolet, darimana biayanya. Katanya sih mereka urunan, menyisihkan rezekinya untuk hadir di majelis. Jadi bukan dibangun sekarang, tapi sejak saya ketua RW,” jelas Abah Anton, kemarin.
Ia memahami pengajian kemarin memang bertepatan dengan masa kampanye. Namun demikian, ia menyadari sepenuhnya kesempatan seperti itu justru tidak dijadikan untuk berkampanye.
Sebaliknya, ia justru berharap, dengan adanya pengajian itu, Pilkada Kota Malang nanti bisa berjalan dengan lancar dan menjadi harapan masyarakat.
“Meraka ini tentu berharap sekali ada calon pemimpin yang memang santun. Tapi kami memberikan kepercayaan pada masyarakat, kedepan mau pilih siapa, itu pilihan mereka,” tegas Abah Anton.
Dibeberkan Abah Anton, jemaah itu berasal dari Malang Raya, tidak hanya dari Kota Malang saja. Tidak ada maksud politik dari pengajian tersebut. Ia pun bersyukur, selama ini banyak jemaah yang merasa cocok setelah mengikuti pengajian tersebut. Bahkan kini makin diminati.
“Saya mengundang kiai pun dari Batu, tidak dari Malang. Jadi kami tidak berpolitik sama sekali, mereka tahu siapa yang pantas untuk dipilih,” tutup Abah Anton. (ian/jon)
