Malang Posco Media, Malang – Anggota DPRD Provinsi Jatim Fraksi PDI Perjuangan H Gunawan Wibisono SH hadir pada kegiatan Sosialisasi Pendidikan di Museum Panji Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, Rabu (19/6) lalu. Kegiatan ini mengusung tema dampak penggunaan media sosial terhadap pendidikan ahlak remaja dan dihadiri para remaja se Kecamatan Tumpang.
Dalam sambutannya, pria yang mencalonkan diri sebagai Bupati Malang melalui Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini mengatakan bahwa media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari- hari, terutama bagi remaja.
Dijelaskan Abah Gun panggilan akrab H Gunawan Wibisono SH bahwa penggunaan media sosial di kalangan remaja meningkat secara signifikan beberapa tahun terakhir. Platform seperti instagram, tiktok dan X (Twitter) tidak hanya menjadi sarana untuk berinteraksi sosial. Tapi juga menjadi alat untuk mendapatkan informasi dan membentuk identitas diri.
“Disisi lain, media sosial juga menimbulkan berbagai tantangan. Termasuk yang berkaitan dengan pendidikan ahlak remaja,” katanya.
Dalam uraiannya Abah Gun mengatakan media sosial memiliki dampak positif. Diantarannya adalah media sosial dapat mengakses informasi dan pendidikan. Selain itu media sosial juga dapat memberikan pengembangan identitas dan memberikan dukungan sosial.
“Menjadi akses informasi dan pendidikan, karena media sosial menyediakan akses mudah ke berbagai informasi dan sumber belajar yang dapat membantu remaja dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan,’’ urainya
Selain memberikan dampak positif, media sosial juga dapat memberikan dampak negatif. Dijelaskan oleh Abah Gun beberapa dampak negatif media sosial yaitu perilaku negatif dan bullying. Menurut dia media sosial dapat memfasilitasi perilaku negatif seperti cyberbullyin yang dapat merusak moral dan kesehatan mental remaja.
Dampak negatif lainnya yaitu, adanya paparan konten yang tidak pantas. Menurut Abah Gun remaja seringkali terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. Termasuk kekerasan, pornografi, bahasa kasar yang dapat mempengaruhi perkembangan moral.
“Dampak negatif lainnya adalah, kecanduan dan kurangnya interaksi sosial nyata. Dengan pengertian pengguna media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk interaksi sosial nyata yang penting untuk perkembangan ketrampilan sosial dan empati,’’ tambahnya.
Secara prinsip dikatakan pria asal Kecamatan Gondanglegi ini bahwa media sosial dapat memberikan dampak positif maupun negatif terhadap pendidikan ahlak remaja. Untuk memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan risiko diperlukan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pihak.
“Termasuk orang tua, sekolah dan komunitas. Dengan pengawasan dan pendidikan yang tepat media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung perkembangan moral dan karakter remaja,’’ tandasnya.(ira/jon)