Kadishub Nyono: Layanan Penumpang Sudah Waktunya Ditingkatkan
MALANG POSCO MEDIA – Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim tengah mempersiapkan pengadaan garbarata di Bandara Abd Saleh Malang. Diharapkan akses penumpang pesawat berdinding dan beratap ini bisa terwujud tahun 2025 mendatang.
Hal itu diungkapkan Kepala Dishub Jatim, Nyono ST MT kepada Malang Posco Media (MPM) di Bandara Abd Saleh, Malang, Senin (4/11) petang.
Dikatakan Nyono, garbarata adalah jembatan yang berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang. Fungsinya tentu saja untuk memudahkan penumpang masuk ke dalam dan keluar dari pesawat.
Saat ini, lanjut dia, penumpang yang hendak masuk atau keluar pesawat dari dan ke ruang tunggu harus jalan kaki tanpa pengaman sedikitpun. Sehingga kalau hujan harus berbasah-basah. Dan kalau kemarau harus kepanasan.
“Kami tidak mau kondisi seperti ini terus menerus di bandara Abd Saleh Malang. Kenyamanan dan keamanan penumpang harus diperhatikan,” kata Nyono bernada serius.
Malang Raya, lanjut Nyono, perkembangannya akan semakin pesat. Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Singosari tentu memberi efek positif untuk iklim investasi di Malang Raya.
Selain itu, masih kata Nyono, berdirinya perguruan tinggi bertaraf internasional yaitu King College London (KCL) di kawasan KEK Singosari dipastikan akan memberi warna beda kehidupan pendidikan di Malang Raya.
“Dua aspek ini (KEK dan KCL) sekarang sudah berjalan. Bayangkan betapa dasyatnya lalu lintas manusia dari dan ke Malang Raya melalui pintu masuk udara. Nah, sekarang kita siapkan fasilitas yang pas dan pantas. Salah satunya harus ada garbarata,” rinci Nyono.
Ditanya Malang Posco Media soal investasi pembelian garbarata, Nyono menyebutkan, Dishub Jatim akan mengalokasikan investasi minimal Rp 20 miliar. Belum termasuk renovasi teknis di bandara agar garbarata bisa terpasang dengan bagus.
“DED (Detail Engineering Design)-nya sedang kita susun. Tahun 2025 sudah harus kita ajukan ke Pemprov Jatim. Syukur-syukur ada bantuan dari pusat,” pungkas Nyono memastikan.
Sementara itu, Senin sore, tim teknis PT Bukaka Teknik Utama Tbk, raksasa produsen garbarata di Indonesia telah melakukan pengukuran di Abd Saleh Malang. Mereka secara detail menghitung lokasi yang pas untuk berdirinya garbarata.
Penghitungan ini cukup penting karena akan memengaruhi jenis garbarata yang cocok dipasang di Abd Saleh Malang. Sehingga dari ruang tunggu penumpang bisa langsung berjalan menuju pintu masuk pesawat tanpa kehujanan atau kepanasan.
“Ada banyak jenis garbarata. Makanya, sore ini (kemarin sore) kami undang teman-teman Bukaka untuk mengukur secara detail,” kata Joko Pitoyo, Kabid Perkeretaapian dan Jaringan Transportasi Dishub Jatim kepada MPM sembari mengawasi tim Bukaka yang sedang melakukan pengukuran di terminal keberangkatan Abd Saleh Malang, kemarin sore.
Ditambahkan Joko, proses pengukuran yang sedang dilakukan tim Bukaka juga akan berpengaruh terhadap investasi yang akan dibenamkan Dishub Jatim. Sebab, harga garbarata dipengaruhi panjang pendek garbarata dan fasilitasnya.
“Doakan semua bisa lancar. Dan tahun 2025 semuanya bisa terwujud. Agar pelayanan ke penumpang lebih maksimal,” pungkas Joko yang didampingi Purwo Cahyo Widyatmoko Kepala UPT Bandara Abd. Saleh Malang Dishub Jatim. (has/van)