MALANG POSCO MEDIA– MALANG- Menjadi calon anggota legeslatif terpilih 2024-2029 DPRD Kabupaten Malang, Abdulloh Azis mengaku dijebak. Ya, itu karena dia sama sekali tidak memiliki niatan untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Malang. Tapi demikian, seiring terpilihnya dia, Azis pun siap menjalankan amanah. Dia akan memprioritaskan kepentingan masyarakat. Terutama terkait bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ekonomi.
“Kami ingin kualitas pendidikan di Kabupaten Malang meningkat. Tidak hanya gratis, tapi penilaian terhadap siswa betul-betul diperhatikan. Juga tentang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, kami ingin UMKM maju. Pelaku UMKM betul-betul dapat menciptakan lapangan pekerjaan, untuk mengurangi pengangguran,’’ katanya.
Azis adalah caleg terpilih DPRD Kabupaten Malang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Malang. Dia mendapatkan suara 4.503 dari daerah pemilihan 1 Kabupaten Malang.
Kepada Malang Posco Media, pria kelahiran tahun 1982 ini menceritakan tidak pernah bercita-cita jadi politikus. Apalagi, Azis juta tidak pernah kuliah. Dia hanya memiliki pendidikan sampai dengan SMA saja.
“Lulus sekolah tahun 2004 saya merantau ke Kalimantan, ikut kakak. Disitu bekerja serabutan. Apa saja saya kerjakan. Di sana saya juga kerap mengantarkan kakak pengajian,’’ katanya.
Azis pun mendapatkan hidayah. Yang tadinya hanya mengantar, seiring waktu dia pun terlibat langsung dalam pengajian. Itu karena dia merasakan banyak kebaikan ada di PKS dan sesuai dengan visi dan misinya.
Dua tahun merantau, Azis pulang ke Malang. Dia mulai berwirausaha dengan berjualan angsle. Setelah berjualan angsle dia berjualan tempura. Sampai kemudian dia bergabung menjadi karyawan Jagat Cellular. Selama lima tahun, dia bekerja sebagai karyawan disitu. Kemudian tahun 2011, dengan modal yang dimiliki, Azis kemudian membuka sendiri konter HP sampai dengan saat ini.
Aziz memulai masuk ke dunia politik secara aktif sejak tahun 2018 lalu. Tahun 2019 diceritakan Azis, DPD PKS Kabupaten Malang meminta dia maju mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Malang. Namun Azis menolak. Karena tahun itu dia juga mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Kuwolu, Kecamatan Bululawang.
“Karena saya mencalonkan diri sebagai kepala desa, sehingga tidak mau nama saya dimasukkan sebagai calon anggota legislatif,’’ ungkapnya.
Tapi demikian, saat itu Azis kalah dalam cakades. Dan itu tidak membuat dirinya kecewa. Sebaliknya, dia pun kembali dalam rutinitasnya di Cak Doel Konter. Dia juga aktif dalam kegiatan PKS.
Di tahun 2023 lalu, partai kembali meminta dia untuk mau dicalonkan sebagai anggota DPRD. Awalnya Azis menolak. Sampai kemudian partai meminta dirinya maju. Azis pun tidak bisa menolak.
“Waktu itu pendaftaran kurang dua hari ditutup. Jadi semua berkas pun langsung disiapkan dengan kilat. Alhamdulillah diberi kelancaran, sampai dengan hari H pemilihan, memiliki banyak suara dan terpilih sebagai anggota DPRD,’’ ungkapnya. (ira/jon)