MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Seorang anak buah kapal (ABK) nelayan yang melaut di perairan Sendangbiru meninggal dunia di atas kapal. Dia diketahui merupakan perantau asal Sulawesi Selatan. Amir, 24, diketahui meninggal dunia Selasa (2/5). Namun karena kendala jaringan, jasadnya baru dievakuasi saat dilaporkan Rabu (3/5).
Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik membenarkan warga Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan itu meninggal dunia. “Evakuasi korban dilakukan anggota Satpolairud Polres Malang,” ujar dia kepada Malang Posco Media.
Dia menjelaskan, Amir dan ABK yang lain dalam perjalanan mencari ikan di Samudera Hindia dengan menumpang Kapal Motor Nelayan (KMN) Farhan Ramadhan 02. Mulanya, petugas Satpolairud yang berjaga, mendapat laporan dari Nakhoda Perahu KMN Farhan Ramadhan 02, Rijal Wiranto.
“Dia melaporkan ABK di kapal meninggal dunia di Perairan Samudera Hindia, Rabu (3/5) pukul 20.30 WIB. Saat itu, posisi KMN Farhan Ramadhan berada pada titik kordinat LS 10°20’00,2436” BT 114°08’31.3584′,” ungkapnya. Rijal juga menginformasikan jika ABK Amir telah meninggal sehari sebelumnya.
Berdasarkan keterangan ABK lainnya, Amir diketahui sempat muntah darah lalu tidak sadarkan diri. ABK yang lain sempat berupaya memberikan pertolongan, namun tidak membuahkan hasil. Hasil pemeriksaan IKF RSSA Malang, tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
Korban meninggal diduga karena sakit yang diderita selama ini. Saat ini, jenasah masih disimpan di kamar mayat RSSA menunggu kedatangan keluarga. “Salah satu keluarga yang berhasil dihubungi mengatakan bahwa ABK Amir mempunyai riwayat sakit sesak nafas,” tandas Taufik. (tyo/mar/mpm)