MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebanyak 26 Aremania yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan, sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, Selasa (4/10). Mereka adalah korban luka yang dirawat di RSUD Saiful Anwar Malang.
Menurut Direktur RSSA dr. Kohar Hari Santoso, pada hari Senin (3/10) tercatat ada 42 pasien yang dirawat, lalu Selasa (4/10) kemarin ada penambahan sebanyak 14 pasien, total 56 pasien. “Namun 26 pasien sudah bisa pulang, sesuai hasil pemeriksaan. Sementara 30 lainnya ini masih dirawat secara intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan High Care Unit,” jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa ada beberapa pasien yang masih memerlukan perawatan intensif. Karena mereka masih beberapa kali kondisinya drop. Menurutnya, pasien yang sedang menjalani rawat inap tersebut dalam kondisi sedang hingga berat. Seperti mengalami kesadaran yang menurun, patah tulang dan sesak nafas. “Untuk kondisi yang berat,di ICU sampai pasang alat bantu nafas,” tambahnya.
Sementara itu, untuk 21 jenazah korban tragedi Kanjuruhan telah diidentifikasi dan diketahui penyebab kematiannya. Seluruh jenazah tersebut juga sudah diambil dan diproses oleh pihak keluarga masing-masing.
Kendati demikian, Dokter Kohar belum bisa memastikan penyebab korban meninggal dan dirawat apakah karena adanya efek gas air mata. Menurutnya, hal itu perlu analisa lebih lanjut dan hanya bisa dilakukan oleh ahlinya.
“Sebanyak 21 yang meninggal yang berada di sini, karena benturan kepala, dada sesak yang bisa karena tekanan dan beberapa patah tulang. Di semua bagian bisa terjadi (tekanan/memar) karena kondisi desak-desakan,” tandasnya. (rex/bua)