Pelaku Bisnis Hotel dan Pariwisata di Malang Cemas
MALANG POSCO MEDIA- Unjuk rasa rusuh di Jakarta memang sudah terkendali. Namun sejumlah negara masih berlakukan travel warning kunjungan ke Indonesia. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak di Kota Malang.(baca grafis)
Salah satu dampak yang paling mengkhawatirkan yakni melemahnya ekonomi.
“Informasi dari provinsi, dari Badan Promosi Pariwisata Daerah Jatim memang sudah ada travel warning ke Indonesia,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basuki kepada Malang Posco Media kemarin.
Meski begitu Agoes belum bisa menjabarkan detail negara-negara mana saja yang mengeluarkan travel warning tersebut. Menurut penelusuran Malang Posco Media melalui pemantauan web resmi kantor-kantor kedutaan besar negara luar setidaknya ada empat negara sudah mengeluarkan pengumuman resmi.
Pertama adalah USA (United States Of America) melalui id.usembassy.gov (web resmi US Embassy in Indonesia) USA mengumumkan “Demonstration Alert” pada Senin 1 September 2025 bagi warga negaranya yang berada di Indonesia.
Kedutaan Amerika Serikat juga memberi arahan aksi yang harus dilakukan seperti hindari area demosntrasi, memonitor berita resmi lewat media lokal resmi, menghindari kepadatan/kerumunan, menghubungi sanak saudara dan lainnya.
Tidak hanya Amerika Serikat, pemerintah Australia juga memberikan pengumuman resmi yang sama. Dipantau melalui smarteveller.gov.au (web resmi informasi travel milik Departemen/Kementrian Luar Negeri dan Perdagangan Australia). Di sini pemerintah Australia mengeluarkan Level Warning “Exercise High Degree of Caution” yang dapat diartikan level waspada atau berisiko.
Web resmi Kementrian Luar Negeri (Ministry of Foreign Affairs Singapore) juga mengumumkan hal yang sama pada 30 Agustus 2025 lalu.
Warga Negara Singapura yang berada di Indonesia, dalam pengumuman ini diimbau melakukan e registrasi pada link yang disediakan. Untuk menginformasikan keberadaan dan keadaan masing-masing warga negara Singapura yang ada di Indonesia kepada kementerian.
Diketahui pula pemerintah United Kingdom (Inggris Raya) juga memberitahukan hal yang sama.
Ini dikhwatirkan pelaku usaha salah satunya perhotelan memberi dampak lesunya ekonomi di bidang pariwisata di Kota Malang kedepan.
“Kami di PHRI sesama pengusaha bidang hospitality juga terus gencar memberitahukan relasi dan tamu-tamu kami baik itu di Grup WhatsApp, atau platform digital apapun yang kami punya, bahwa daerah Malang aman, kondusif. Itu yang sementara kami lakukan,” lanjut Agoes.
Dia juga meminta Pemkot Malang aktif memberikan kepastian keamanan travelling menuju wilayah Kota Malang. Dan memastikan hal itu dengan kegiatan yang nyata, seperti menjaga dan meningkatkan sistem keamanan dan kondusivitas wilayah.
Ini diakui sudah dan akan dilakukan kedepan oleh Pemkot Malang. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang Ir Diah Ayu Kusumadewi MT menegaskan hal ini.
Diah mengakui bahwa isu-isu demonstrasi, terutama dengan situasi di beberapa daerah akan membawa pengaruh terhadap perekonomian. Dia menyadari pelaku usaha akan mengalami kekhawatiran terhadap dampak demo yang anarkis. Akan tetapi, menurut pantauan Pemkot Malang hal ini bisa dikendalikan.
“Tetapi hari ini tadi laporan dari Diskopindag (Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang) berdasar pantauan harga pasar, alhamdulillah tidak ada gejolak harga, tidak ada juga keluhan ketersediaan barang,” jelas Diah menjelaskan situasi stok bahan pangan masih aman.
Ia menambahkan Pemkot Malang terus melakukan komunikasi efektif dengan forkopimda plus maupun tokoh-tokoh masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan kenyamanan. Dan tidak terprovokasi, serta menggalakkan kembali siskamling (sistem keamanan lingkungan).
Diah menyampaikan bahwa hal ini sudah dibahas dan dirapatkan kemarin pagi dengan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui zoom meeting.
“Pemkot juga sudah melakukan deklarasi damai dengan berbagai elemen masyarakat untuk menjaga Kota Malang yang kita cintai ini agar aman, nyaman, dan tentram bagi kita semua,” pungkas Diah. (ica/van)