MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Adam Alis Setyano resmi kembali berseragam Arema FC. Sempat membela tim Singo Edan di 2017 dengan prestasi juara Piala Presiden dan Piala Bhayangkara, masih ada yang kurang baginya karena belum juara Liga. Hal tersebut membuat Adam Alis mantap menerima pinangan Arema FC untuk menyambut musim 2022/2023.
Di 2017 Adam Alis memang terhitung moncer ketika berseragam Arema FC. Dia menjadi motor serangan tim saat menjadi juara Piala Presiden 2017 dan menyabet pemain terbaik di agenda pramusim tersebut. Sayangnya, saat kompetisi Liga 1, tim Singo Edan gagal juara.
“Saya datang ke sini untuk melanjutkan pekerjaan saya dulu yang belum saya selesaikan di Arema FC. Saya ingin bawah tim ini juara Liga,” tegas Adam Alis Setyano kepada Malang Posco Media.
Adam Alis pun bercerita, bagaimana dia akhirnya comeback ke Arema FC setelah 4,5 tahun berlalu. Tawaran serius dari Presiden Klub Gilang Widya Pramana dan keseriusan membentuk tim juara di musim ini adalah alasan kuat pemain berusia 28 tahun tersebut.
“Awal pertama kali ditawari pas saya masih ada kontrak dengan tim lama (Bhayangkara FC). Cuma saya pikir kontrak masih sampai akhir musim, ya belum bisa. Nah jelang akhir musim, saya ditawari lagi, membuat saya berpikir lagi untuk kembali ke sini,” ujar dia.
Ketika mendapatkan penawaran lagi, dia melihat keseriusan tim untuk mendapatkan prestasi. Sejalan dengan keinginan pribadinya, ia pun menerima kesempatan kembali berseragam Arema FC.
“Yang saya lihat, Arema di musim depan punya target lebih untuk menjadi juara. Dan pemain-pemainnya lihat komplet, bagus-bagus,” terangnya.
Diakuinya, tahun ini memang manajemen tim serius ingin memulangkan dia. Hal ini terbukti dengan kontak yang dilakukan Presiden Klub Gilang Widya Pramana beberapa kali. Sejak 2017, diakuinya tahun ini paling serius dalam hal penawaran dan komunikasi.
“Kalau setelah 2017 belum ada kontak yang serius. Mungkin tahun ini, Juragan 99 kontak langsung dan saya respon. Saya cukup senang dpaat tawaran lagi dan cukup tertarik karena saya pikir tim besar, dengan banyak suporter yang fanatik, yang hubungannya juga baik denagn saya,” tambahnya.
Bahkan, Adam Alis mengakui dirinya masih sangat dekat dengan Aremania, meskipun setelah berakhirnya 2017 dia memperkuat tim lain. Menurutnya, kedekatan itu membuat dia nyaman ketika akhirnya kini kembali ke Bumi Arema.
“Ya sudah terlalu nyaman dengan Aremania. Sangat dekat dengan mereka. Ketika santer ada berita ke sini, respon mereka positif, komentar juga dan ada yang WhatsApp dengan beberapa Aremania yang dekat juga. Sebelum kembali, setiap tahun juga ada yang selalu tanya. Saya jawab, ya nanti Insya Allah kalau rezeki. Nah ketika sekarang dapat tawaran, tanpa pikir panjang saya terima,” urai pemain yang pernah berkarier di Mesir tersebut. (ley)
