MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kesuksesan Koperasi Kredit (Kopdit) Kosayu bisa menjadi inspirasi koperasi lainnya di Kota Malang. Koperasi terbaik kedua di Jatim ini memiliki 8.338 anggota, dengan total aset Rp 218 miliar dan simpangan anggota mencapai Rp 80,44 miliar.
Selasa (19/7) kemarin, Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko bersama Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang mengunjungi Kopdit Kosayu Blimbing untuk menggali informasi bagaimana upaya koperasi tersebut sukses melalui pandemi dengan baik. Di Kopdit Kosayu yang berlokasi di Jalan Candi Kalasan, Bung Edi terkesan dengan upaya edukasi yang dilakukan oleh koperasi pada anggotanya. Dengan pembelajaran atau pendekatan edukasi ini berbeda dengan yang dilakukan koperasi kebanyakan.
“Imej yang dibangun ‘ikut koperasi cari hutangan’, di sini tidak seperti itu. Justru anggota diajak untuk menata keuangan. Ternyata sampai saat ini anggotanya juga terus meningkat. Artinya trust atau kepercayaan publik kepada Kopdit Kosayu ini meningkat,” ujar Bung Edi, sapaan akrab Sofyan Edi Jarwoko kepada Malang Posco Media.
Menurutnya, dengan upaya pendekatan edukasi itu pula Kopdit Kosayu kemudian berhasil terus berkembang selama empat dekade terakhir ini. Oleh karena itu, lanjut Bung Edi, yang paling utama yang harus diperhatikan dan menjadi pelajaran bagi koperasi lain adalah tiap koperasi harus mempunyai pengurus yang bersungguh sungguh, profesional dan punya niatan bagus.
“Lalu didukung dengan manajemen yang bagus dan profesional. Sehingga terwujud koperasi yang kuat,” tegasnya.
Di Kota Malang dari sekitar 700 jumlah koperasi yang terdata di Kota Malang, ada sekitar 250-an koperasi yang kurang aktif namun belum dicabut. Bung Edi mengatakan, setelah menggali informasi dengan koperasi-koperasi berprestasi ini, pihaknya bakal melakukan pembinaan lagi.
“Kami sudah menginventarisasi dan tentu akan dilakukan pembinaan. Dalam bentuk langsung di wilayah-wilayah. Setelah mengetahui permasalahannya apa, semaksimal mungkin kita sarankan solusinya. Kalau tidak bisa diselamatkan, mau tidak mau ya dicabut. Kalau memang tidak ada aktifitas lalu sulit diajak koordinasi ya bagaimana lagi kan,” sambung Bung Edi.
Sementara itu, Ketua Kopdit Kosayu Dwi Lejaring Pambudi mengatakan dalam pertemuan ini pihaknya memang membagikan pengalaman dan kerja keras Kopdit Kosayu selama ini, utamanya melewati pandemi kemarin. Selain upaya edukasi yang disebutkan oleh Bung Edi pihaknya juga punya cara lain.
“Sejak awal pandemi, kami mengadopsi relaksasi yang dicanangkan OJK dan kami sesuaikan dengan keadaan di Kosayu tentu dengan asas kekeluargaan. Disitu anggota yang memiliki wawasan perkoperasian yang baik kami ajak rundingan bagi yang kesulitan sehingga mampu melewati krisis ini bersama kami,” ujar Pambudi sapaannya. (ian/aim)