MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Malang Creativa #2 terbukti menampilkan beragam acara yang kreatif. Salah satunya ketika puluhan insan kreatif menampilkan hasil rancangan desain busananya dalam Fashion Show Daur Ulang yang digelar di depan Balai Kota Malang, Sabtu (13/5) kemarin. Hasil desain menggunakan bahan bahan daur ulang itu cantik dan menawan.
Tidak kalah dengan rancangan busana terkenal. Warga yang hadir saat itu pun dibuat kagum. Seakan tidak memercayai bahan daur ulang bisa disulap menjadi karya yang begitu indah. Ada yang menggunakan bahan kertas, plastik botol hingga plastik sachet minuman.
“Untuk peragaan busana ini memang kita bertujuan untuk mewadahi insan-insan kreatif di Kota Malang. Terbukti, di Kota Malang ini gudangnya orang-orang kreatif,” tegas Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi, selaku penyelenggara kegiatan tersebut.
Dikatakan Baihaqi, peserta dalam peragaan busana berbahan daur ulang itu didominasi oleh anak anak muda. Yakni terutama mereka yang menempuh jurusan tata busana. Sedikitnya ada 40-an peserta yang mengikuti kegiatan itu.
“Mereka selama ini juga tetap butuh wadah untuk bakat dan kreatifitasnya. Mereka kebanyakan anak SMK tata busana, lalu juga perguruan tinggi yang mengambil jurusan tata busana dan juga pelaku ekraf di Kota Malang. Maka yang seperti ini kita adakan dalam Malang Creativa #2,” tambah Baihaqi.
Tidak hanya untuk mewadahi kreatifitas, lanjut Baihaqi, kegiatan seperti ini juga bisa mengajak kepada generasi muda untuk mengingat pentingnya lingkungan.
“Dengan bahan daur ulang seperti ini, mereka akan mengerti bagaimana mengolah dan memanfaatkan kembali bahan bahan itu dengan baik. Sehingga ini sekaligus memberikan pengetahuan tentang lingkungan,” tegas Baihaqi.
Selain lomba daur ulang, tepat sebelumnya dilangsungkan Festival Pencak Dor. Puluhan pendekar pencak silat dari 7 perguruan dari Kota Malang berpartisipasi saat itu. Lengkingan suara terompet pencak dan tabuhan gendang membuat para pendekar makin lihai menampilkan kebolehan pencak dor-nya.
Menurut Baihaqi, pencak silat tradisional ini penting untuk diangkat dan dipopulerkan lagi karena Malang juga dikenal sebagai gudangnya para pendekar.
“Ini sebagai ajang silaturahmi bagi warga lencak silat yang ada di bumi Arema. Semoga komitmen membangun pariwisata, khususnya menjaga budaya nenek moyang ini yang harus kita kenalkan pada anak-anak dan adik kita, bahwa nenek moyang kita meninggalkan budaya yang luar biasa. Yakni pencak dor,” tandas Baihaqi.
Atraksi dan penampilan puluhan pendekar pencak dor kemarin, juga menyedot perhatian warga. Bahkan beberapa turis atau wisatawan mancanegara mengikuti dan menyaksikan Festival Pencak Dor hingga selesai. (ian/aim)