Sunday, February 23, 2025

Ahli Jas Langganan Pejabat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Komitmen dan konsisten dalam melakoni usaha menjadi kunci kesuksesan dari seorang penjahit bernama Abdillah Sidik. Owner dari Top Model Ahli Jas tersebut mulai menjahit sejak 32 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1991. Sempat kuliah jurusan desainer di Jakarta dan bekerja di beberapa kota besar di Indonesia.

Kini ia membuka toko jahit yang berlokasi di Jalan Zainul Arifin, No 21, Klojen, Kota Malang. Kepada Malang Posco Media, pria yang kerap disapa dengan nama Abdillah itu menceritakan bahwa sebelumnya toko yang dikelolanya berada di Matahari Mal. Namun sejak tahun 2015 ia pindah ke lokasi yang saat ini digunakan.

-Advertisement- Pengumuman

Spesialis yang dimilikinya adalah dalam pembuatan jas, khususnya Jas PDU (Pakaian Dinas Upacara), meskipun begitu ia juga biasa menerima orderan menjahit pakaian pada umumnya. Sehingga tak sedikit pejabat-pejabat dari kedinasan yang memesan jas kepadanya.

“Awalnya dulu fokus ke kebaya dan pakaian wanita, terus mulai merambah ke Jas khususnya PDU. Dari sana terus berkembang sampai sekarang. Kalau lihat jas-jas yang dipakai oleh kepala dinas dan lainnya, itu cukup banyak berasal dari sini, sudah langganannya,” tuturnya.

Ia sendiri mengedepankan kualitas, karena itulah yang menjadi hal penting. Kepuasan dari para pejabat tersebut membuatnya semakin terkenal di kalangan pemerintahan. Kerja cepat namun tetap menghasilkan kualitas yang terbaik menjadi kelebihannya.

“Beliau-beliau pasti menginginkan kualitas dan juga sesuai dengan janji yang diberikan. Saya selalu berusaha untuk memenuhi itu. Misal saya menjanjikan dua hari jadi, ya pas hari H sudah siap, bahkan kalau bisa sebelum diambil sudah jadi duluan,” ujarnya.

Disamping menjahit jas, Abdillah juga banyak menerima pesanan untuk membuat seragam-seragam lainnya seperti seragam guru, dokter ataupun untuk kampus-kampus seperti seragam mahasiswa baru. Ia menggeluti usaha menjahit tersebut bukan tanpa tujuan, Abdillah menginginkan ada perbaikan ekonomi dari masyarakat.

Sampai dengan sekarang sudah ada 50 karyawan yang membantunya untuk mengerjakan proyek-proyek yang cukup besar. Mereka berasal dari warga-warga sekitar yang diberdayakan untuk dapat bekerja agar tidak banyak yang menganggur. .

“Sering juga memberikan pembelajaran secara cuma-cuma kepada anak-anak yatim terkait dengan ilmu dasar menjahit. Karena mereka juga punya tanggung jawab besar. Setidaknya itu dapat membantu meringankan mereka dalam memenuhi tanggung jawab yang harus diembannya,” ujarnya.

Harga yang dipatoknya masih cukup terjangkau, untuk PDH (Pakaian Dinas Harian) satu paket biasanya dibanderol dengan harga Rp 350 ribu. Sementara untuk Kemeja Pria biasanya mulai dari Rp 175 ribu sampai dengan Rp 350 ribuan.

“Kualitas selalu kita jaga, pengerjaan cepat namun tetap memperhatikan hasil yang maksimal. Itu sangat jarang ditemui di luaran sana. Ini juga menjadi salah satu langkah kami dalam bersaing dengan online shop yang mengunggulkan kecepatan namun kurang maksimal hasilnya. Disini kami buktikan bisa cepat jadi namun kualitas tetap terjaga,” tandasnya. (adm/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img