Malang Posco Media, Malang- Foto Presiden ke 3 Republik Indonesia, B.J.Habibie masih tetap terpampang di ruang kerja Ketua P2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Tehnologi Nasional), Ir.Kartiko Ardi Widodo,MT di Jalan Tenes 38 Kota Malang.
Hal ini tidak berlebihan.Sebab Kartiko memang sangat kagum dengan sosok presiden berlatar belakang ilmuwan tersebut.Apalagi pria ramah asli Malang ini menggeluti bidang hampir sama dengan Habibie. Bila Habibie dikenal sebagai ahli kapal perang,Kartiko punya keahlian memasang sistem kendali rudal pada kapal perang saat bekerja di PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya yang saat itu berada dibawah kendali Habibie. Sebuah keahlian langka. Bahkan,hanya dimiliki segelintir orang di seluruh Indonesia.
Alumnus SMPN 6,SMAN 3 Malang dan Teknik Elektro Universitas Brawijaya (UB) ini mengungkapkan ada sejumlah kapal perang milik TNI Angkatan Laut (AL) yang pernah dia garap.Jenis,kekuatan maupun asal rudal itupun sangat beragam. ‘’Setelah dilengkapi rudal,maka kekuatan dan kemampuan kapal perang TNI AL sekarang tidak lagi dipandang sebelah mata oleh negara negara lain.Karena kekuatan kapal perang kita sudah sejajar dengan negara negara lain,’’ paparnya kepada Malang Posco Media,Jumat (17/2).
Selain itu, Kartiko juga kerap dipercaya menjadi ahli pemasang rudal untuk sejumlah kapal perang milik negara lain.Diantaranya Belanda,Selandia Baru,Prancis dan Brasil. Namun,pada tahun 2014, Kartiko memilih keluar dari PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya.Padahal jabatannya sudah sangat mentereng. Yaitu General Manager Bisnis dan Marketing. Walau sudah keluar,tapi Kartiko sampai sekarang masih sering dipanggil ke PT PAL Indonesia (Persero) untuk memasang sistem kendali rudal. ‘’Saya selalu siap kapanpun dibutuhkan oleh negara.Dan saya terus membagikan ilmu dan pengetahuan saya kepada mahasiswa saya,’’ tegas Magister Institut Tehnologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini.
Mantan dosen Sekolah Tinggi Tehnologi Angkatan Laut (STT AL) di Surabaya ini pada 9 tahun silam memilih kembali ke kota kelahirannya,Bumi Arema.Dan terus mengabdikan diri sebagai dosen elektro di ITN Malang yang berada dibawah naungan P2PUTN. Sebuah panggilan jiwa,sekaligus melanjutkan pengabdian sang ayah yaitu H.Siswo Atmowidjojo (almarhum) yang merupakan mantan Ketua P2PUTN dan salah satu pendiri YPUTN (Yayasan Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional) pada 17 Juli 1951, sebelum kemudian berganti nama menjadi P2PUTN.
Setelah H.Siswo Atmowidjojo wafat pada tahun 2017, Kartiko yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua P2PUTN ini diangkat menjabat Ketua P2PUTN sampai sekarang.‘’Saya memenuhi amanah dan melanjutkan perjuangan almarhum ayah saya. Untuk terus berkontribusi memajukan pendidikan di Malang yang sejak lama dikenal sebagai Kota Pendidikan. Juga, tentu memajukan pendidikan di Indonesia secara keseluruhan,’’ ungkap pria berusia 54 tahun ini.
Kartiko menyatakan,pendidikan bukan hanya sekadar membuat bisa,tapi harus membentuk generasi muda yang tangguh. Karena itu,membutuhkan pendidikan karakter nasional yang cinta kepada negara dan etika serta sopan santun.Untuk mencetak generasi bangsa yang religius,handal dan berkualitas.
Tak kalah pentingnya juga membekali generasi muda dengan pembentukan mental berjiwa entrepreneur untuk bisa memenangkan sengitnya persaingan global sekarang ini.
‘’Untuk mencapai sukses,mutlak dibutuhkan mental yang kuat. Dan, hal tersebut harus ditanamkan sejak dini dalam sistem pendidikan kita. Cara mewujudkan pekerjaan besar atau mimpi besar bagi generasi muda adalah ketekunan,kegigihan dan kerja cerdas,’’pungkas ayah tiga anak ini. (nug/jon)