MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Perkembangan kecerdasan buatan membawa tantangan sekaligus peluang dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran bahasa Inggris. Penelitian terbaru mengungkap pentingnya strategi literasi yang adaptif di era digital.
Seperti penemuan terbarunya, Prof. Anik Nunuk Wulyani, S.Pd., M.Pd., Ph.D., dari Universitas Negeri Malang (UM) yang menyoroti pentingnya pendekatan inovatif untuk memperkuat literasi di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan, Artificial Intelligence (AI).
Tiga penelitian utamanya, yakni Challenges in Implementing Extensive Reading (ER) Programs, Patterns of Utilizing AI-Assisted Tools among EFL Students dan Exploring EFL Teachers’ English Language Proficiency, menunjukkan bahwa penggunaan teknologi harus seimbang dengan penguatan kemampuan kognitif siswa.
Prof. Anik menegaskan, AI seharusnya menjadi alat pendukung, bukan pengganti peran guru. “Tantangan terbesar bukanlah mengadopsi teknologi, melainkan memastikannya benar-benar meningkatkan pemahaman siswa, bukan sekadar mempermudah tugas tanpa pembelajaran mendalam,” ujarnya, Kamis, (11/6).
Ia juga menyampaikan, salah satu temuan kunci dalam penelitiannya adalah kecenderungan siswa mengandalkan alat berbasis AI untuk menyelesaikan tugas bahasa Inggris tanpa memahami konsep dasarnya. Hal ini, menurutnya, berpotensi melemahkan kemampuan literasi jangka panjang.
Studi tersebut juga mengungkap bahwa guru dengan kemahiran bahasa Inggris yang kuat cenderung lebih kritis dalam memanfaatkan AI. “Guru harus mampu memfilter dan mengarahkan penggunaan teknologi agar tetap berfokus pada pengembangan kompetensi siswa,” jelas Prof. Anik.
Ia menambahkan, inovasi pendidikan harus selaras dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya tujuan pendidikan berkualitas (SDG 4) dan inovasi bertanggung jawab (SDG 9). Temuan ini diharapkan dapat memengaruhi kebijakan pendidikan, khususnya dalam menyusun kurikulum yang adaptif terhadap teknologi tanpa mengabaikan fondasi literasi.
Selain itu, penelitian ini menjadi referensi penting bagi pendidik dan pemangku kebijakan dalam merancang strategi pembelajaran di era digital. “Literasi adalah kunci kemajuan. Jika AI dimanfaatkan dengan tepat, ia bisa menjadi mitra strategis bagi guru dan siswa,” pungkas Prof. Anik.(hud/lim)