.
Friday, November 22, 2024

Ajak Anak Difabel Keliling Kota Naik Macito

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam rangka menjelang Hari Anak Nasional, puluhan anak penyandang disabilitas (difabel) diajak berkeliling Kota Malang dengan menaiki bus Malang City Tour, Kamis (21/7). Tentu saja, puluhan difabel ini tak bisa menutupi kegembiraannya. Ketua TP PKK Widayati Sutiaji pun secara langsung memandu puluhan anak tersebut ketika berkeliling dengan bus Macito.

“Saya memang sengaja mengajak para difabel untuk kita bersenang senang sedikit saja. Karena selalu bapak (Wali Kota Malang) menyampaikan Allah tidak pernah zalim pada hambanya, maka siapa lagi kalau bukan kita yang mengajak anak anak disabilitas, karena belum pernah naik Macito,” ujar Widayati kepada Malang Posco Media.

Total ada 20 anak difabel, yakni 11 anak dari YPAC Malang dan sembilan lainnya dari lima kecamatan di Kota Malang. Keliling dengan menaiki bus Macito kali ini mengambil rute yang cukup menarik. Diawali dengan start dari Rumah Dinas Wali Kota Malang, puluhan anak difabel ini kemudian diajak menikmati suasana Kayutangan Heritage pada pagi hari. Setelah itu, berlanjut ke Balaikota Malang dan sekitarnya lalu finish di Rumah Dinas Wali Kota Malang.

“Kita kenalkan dengan Kayutangan Heritage lalu ke Balaikota. Ternyata luar biasa, begitu belok ke balaikota itu anak anak mereka teriak, lari lari sampai mau loncat saking senengnya. Kita ajak foto foto juga,” ceritanya.

Kepedulian kepada anak anak disabilitas ini memang sudah menjadi perhatian pemerintah. Sebelumnya, diungkapkan Widayati pihaknya menggandeng stakeholder lain untuk berkolaborasi memberikan fasilitas. Misalnya seperti beberapa waktu lalu dimana ada sembilan anak difabel yang dibantu dengan fasilitas kursi roda.

Sementara itu, terkait dukungan pada kalangan disabilitas secara umum, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan pihaknya terus berupaya untuk memperkuat lingkungan yang ramah disabilitas. Utamanya tentu untuk sarana-sarana publik.

“Yang menjadi contoh adalah sarana publik milik pemerintah kota. Kalau bangunan baru kita utamakan, harus ramah disabilitas. Termasuk jalan trotoar diupayakan ada jalur tunanetra,” tuturnya.

Begitu juga dengan terkait dukungan pada anak anak. Kini pihaknya tengah mengejar predikat Kota Malang sebagai Kota Layak Anak Utama. Selain memperkuat sarana publik ramah anak, Sutiaji terus melakukan upaya pencegahan kekerasan anak, baik kekerasan fisik maupun verbal.

“Yang terpenting menurut saya bukan penghargaan tapi implementasi di lapangan, yaitu sudah tidak ada lagi kekerasan, eksploitasi anak apalagi perbuatan yang saya kira harus dipelototi bersama yaitu ada kekerasan dan pelecehan. Ini harus dikawal benar benar. Siapapun yang melakukan hal ini, harus kita berikan punishment yang setimpal,” tandasnya. (ian/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img