MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Jelang laga pamungkas BRI Liga 1 2024/2025 Manajemen Arema FC tampak geram dengan pernyataan kontroversial dari petinggi klub calon lawan di pekan 34, yakni Semen Padang. Sosok Andre Rosiade yang menyampaikan unggahan di medsos bakal ada potensi kecurangan dalam laga di Stadion Kanjuruhan, membuat klub Singo Edan pun bersuara.
General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi, memberikan tanggapan terkait pernyataan yang dilontarkan oleh Andre Rosiade tersebut. Ia meminta agar klub dan juga pengurus atau petinggi klub, menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan menghindari pernyataan yang kontraproduktif. Selain itu, penting untuk percaya pada peofesionalisme kedua tim dan perangkat pertandingan.
“Kami mengharapkan agar semua pihak, terutama para pimpinan klub, dapat bersikap bijaksana, sportif dan menjunjung tinggi fair play,” ujar Yusrinal, Senin (19/5) kemarin.
Pria yang akrab disapa Inal ini juga sembari mengingatkan jalannya semifinal Piala Presiden 2017 antara kedua tim yang bekerja keras serta junjung fairplay serta sportifitas. Saat itu, Arema FC yang kalah 0-1 di leg pertama di Stadion H. Agus Salim Padang, juga dalam kondisi tertinggal di paro babak saat leg kedua di Malang. Namun, berkat lima gol Cristian Gonzales, Arema FC membalikkan skor dan menang dengan skor telak 5-2.
“Waktu itu, Semen Padang memang unggul agregat gol setelah leg pertama. Namun, Arema FC dengan semangat tinggi dan dukungan suporter mampu bangkit dan menang 5-2 di Kanjuruhan. Kelolosan ke final Piala Presiden 2017 itu adalah murni hasil kerja keras, strategi, dan profesionalisme tim kita,” tegas Yusrinal.
Menurut dia, pihak klub Arema FC perlu bersuara karena unggahan Andre Rosiade di akun Instagramnya setelah hasil imbang Semen Padang melawan Persik Kediri di pekan 33. Hasil ini membuat Kabau Sirah dalam kondisi sulit karena masih bergantung pada tim lain pula bila ingin lolos degradasi.
Dalam unggahannya, Andre Rosiade menuliskan permintaan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir, untuk hadir langsung dalam laga Arema FC vs Semen Padang dan meminta penggunaan wasit asing. Andre Rosiade juga menuduh dicurangi di Piala Presiden 2017 di Stadion Kanjuruhan.
“Kami meminta secara terbuka kepada Pak Erick Thohir untuk hadir menonton Semen Padang FC vs Arema FC secara langsung dan meminta wasit asing yang memimpin. Karena kami pernah dicurangi di Piala Presiden 2017 di Kanjuruhan. Kami siap bertarung di Kanjuruhan, tapi meminta perlindungan dari PSSI akan bahaya mafia,” tulis Andre yang juga penasihat SPFC itu melalui akun Instagram pribadinya @andre_rosiade.
Yusrinal menegaskan, perlu meluruskannya. Lantas ia meminta agar Andre Rosiade lebih bersikap bijaksana dalam membuat pernyataan yang bersifat tuduhan kepada klub.
Dia mengajak agar semua pihak untuk fokus pada esensi sepak bola sebagai ajang adu strategi dan profesionalisme.
“Bukan upaya membangun politisasi sepak bola yang sarat tebar kebencian dan kecurigaan. Mohon ini dihindarkan. Percayalah, sepak bola kita sudah bermartabat,” tambahnya.
Pertandingan antara Arema FC dan Semen Padang sendiri akan digelar tanpa penonton sebagai konsekuensi dari sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Yusrinal berharap, dalam kondisi ini, semua pihak dapat menunjukkan sikap profesional dan menjaga kondusivitas.
“Kami mengimbau agar semua pihak, baik pemain, pelatih, ofisial, maupun suporter, dapat menghormati keputusan tersebut dan fokus pada pertandingan,” tutur dia.
Inal menegaskan, bahwa Arema FC berkomitmen untuk menjunjung tinggi fair play dan menghormati keputusan wasit. Ia berharap, semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan pertandingan yang berkualitas dan sportif.
Laga lawan Semen Padang bakal digelar Sabtu (24/5) dengan kick off pukul 16.00 WIB, serentak dengan sejumlah tim lain yang berada di papan bawah yang juga tengah berjuang lepas dari degradasi seperti PSIS Semarang versus Barito Putera dan Madura United melawan PSS Sleman. (ley/jon)
-Advertisement-.