MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sosok pemain muda andalan Timnas U23 Indonesia dan Arema FC, Arkhan Fikri melihat Singo Edan sudah mulai menunjukkan kebangkitannya. Meskipun hasil yang dicapai saat bertandang ke kandang Persis Solo belum maksimal karena ada keputusan wasit yang tidak berpihak, namun penguasaan pertandingan dan hasil akhirnya adalah hal yang positif.
Arkhan mengaku bahwa selama ini nyaris tak pernah mengomentari kepemimpinan wasit, saat bertanding di BRI Super League 2025/2026. Namun, kerja keras rekan-rekannya di lapangan, yang sudah berusaha unggul dan mempertahankan skor, sirna seketika.
Saat wasit Heru Cahyono tidak menggubris protes pelanggaran sebelum gol penyama dari Persis. Hal ini menjadi pukulan berat dan kekecewaan mendalam bagi para punggawa Singi Edan.
“Sebetulnya, saya tidak pernah menyinggung atau mengomentari wasit. Namun, kali ini saya berkomentar karen saya sangat kecewa, yang seharusnya bisa menang tidak jadi karena wasit,” tegasnya.
Ia sendiri melihat bahwa rekannya sudah bekerja sangat keras di lapangan. Bagaimana, para pemain membangun serangan, menghalau bola, bahkan saat mengeksekusi bola-bola mati. Kemajuan dan perkembangan permainan ini, tidak sejalan dengan keputusan wasit yang dinilai merugikan.
“Sebetulnya saya respect terhadap Persis Solo dan para pemainnya. Tapi wasit di sini membuat keputusan wasit yang tidak menguntungkan Arema FC, bahkan pelanggaran kepada kami yang seharusnya kartu merah hanya kartu kuning, dan sebagainya,” sebutnya.
Kecaman sang pemain terhadap wasit, diharapkan bisa menjadi pertimbangan pihak terkait. Dirinya mengaku tidak ada salahnya pertandingan dipimipin oleh wasit lokal.
“Tidak ada masalah sebetulnya mau wasit asing atau lokal, namun yang penting bisa memimpin dalam pertandingan yang adil dan baik,” pungkasnya. (rex/jon)