spot_img
Saturday, May 18, 2024
spot_img

Ajarkan Mahasiswa Menggunakan React Native

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – STIKI Malang memanggil alumninya untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa. Ia adalah Ovaldy Dwify Risqoni, S.Kom. Seorang alumni Jurusan Komputer STIKI Malang periode 2020. Ia mengajarkan tentang pengenalan react native dengan menggunakan expo untuk pemula. Kegiatan dilaksanakan secara daring, pada Kamis (10/2) kemarin.Ovaldy mengatakan, saat ini semua sistem sudah serba canggih menggunakan teknologi. Oleh sebab itu, pengenalan ilmu komputer penting untuk mahasiswa terutama jurusan komputer.

“Semua sudah serba gadget. Maka saya ingin mengajarkan bagaimana menggunakan react native menggunakan expo kepada pemula. Dengan bantuan expo ini akan membantu mahasiswa,” lanjutnya.

Ia menjelaskan bahwa secara umum antara react native dan expo berbeda. React native merupakan framework JavaScript (JS) yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile khususnya smartphone. Biasanya, aplikasi ini berjalan di ponsel yang berbasis Android dan IOS. Namun, perlu penyesuaian untuk masing-masing IOS.

Sedangkan EXPO adalah framework yang berbasis react native yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi. Fungsi dari expo tidak jauh berbeda dengan react native. Yaitu dapat berjalan pada android dan IOS. Hanya saja, pengembangan aplikasi pada Expo dapat lebih cepat karena beberapa tools, library, dan service yang sudah disediakan expo.

“Untuk react native sendiri itu ada react js, kalau react js itu dikhususkan untuk web, sedangkan react native sendiri dikhususkan untuk developer. Menurut saya Expo lebih membantu untuk pemula dalam mengatur aplikasi dalam android,” terangnya.

Beberapa keuntungan menggunakan expo adalah pengguna smartphone tidak memerlukan android studio dan excode. Pengaturan aplikasinya juga lebih mudah, dan terdapat beberapa fitur seperti push notification dan Facebook login telah disediakan oleh expo. Bahkan maps, camera, dan gallery telah tersedia.

Serta pembuatan rilis suatu aplikasi lebih mudah karena dapat dilakukan oleh server Expo itu sendiri. “Saya memang mengatakan bahwa lebih mudah untuk pemula. Tapi bukan berarti tidak memiliki kelemahan,” sambung Ovaldy.

Kelemahan menggunakan expo adalah memiliki ukuran size yang besar yakni 25 MB sedang pada react native sekitar 10 MB. Kemudian, menggunakan server Expo agak sedikit rumit apabila menggunakan fitur push notification. Lalu, aplikasi expo tidak mendukung eksekusi background kode.

Dengan demikian, pemula dapat belajar bagaimana menggunakan Expo untuk memasang aplikasi React Native. Expo, kata Ovaldy, adalah cara efektif untuk mulai mengembangkan aplikasi React Native. Sebab, pemula dapat menghilangkan kebutuhan untuk memasang software yang seringkali menjadi masalah pemrograman, terutama pemula.

“Semoga menjadi manfaat dan ilmu yang berkah bagi saya dan juga mahasiswa sekalian. Harapan saya, kalian bisa mengembangkan React Native dengan mudah tanpa harus melakukan hal rumit,” pungkasnya. (mda/imm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img