MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Guna mewujudkan program merdeka belajar, SMP Islam Terpadu Insan Permata melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikemas dalam bentuk kegiatan Suara Demokrasi, 24 hingga 28 Oktober 2022. Mengusung tema “Demokrasi bermartabat sebagai ekspresi diri” , diharapkan siswa dapat memahami mengenai demokrasi.
“Tujuannya adalah untuk mengajarkan serta menanamkan kepada anak-anak mengenai demokrasi yang bermartabat itu seperti apa,” tutur Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Mohammad Taufiq Hidayatullah, S.Pd.I kepada Malang Posco Media, Jumat (28/10) lalu.
Kegiatan Suara Demokrasi tersebut dimulai sejak Senin (24/10) lalu dengan kegiatan berupa eksplorasi siswa mengenai demokrasi. Pada kegiatan tersebut siswa mengumpulkan data-data mengenai apa itu demokrasi dan hal-hal penting lainnya.
“Jadi pada hari Senin (24/10) dan Selasa (25/10) kita biarkan siswa untuk mengeksplorasi mengenai apa itu demokrasi. Selain itu juga kita siapkan mereka untuk membentuk partai politik di setiap kelasnya,” lanjutnya.
Melalui kegiatan tersebut dihasilkan 21 Partai Politik yang dibuat oleh para siswa SMPIT Insan Permata. Partai Politik yang mereka buat tersebut nantinya akan mendukung 6 calon ketua OSIS yang akan dipilih pada hari Jumat (28/10).
Kami bebaskan kepada anak-anak untuk membentuk partai politik. Tidak kita batasi satu kelas satu partai, bahkan ada yang satu kelas terdapat dua atau tiga partai,” ungkap Taufiq.
Selain kegiatan eksplorasi, para siswa juga diajak untuk mengunjungi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang serta Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Malang. Kegiatan tersebut diikuti oleh 227 siswa SMPIT Insan Permata yang dibagi dalam dua kelompok, yakni 177 siswa menuju DPRD Kota Malang serta 50 siswa menuju KPUD Kota Malang.
“Di sana mereka ditunjukkan lingkungan DPRD serta ada juga materi mengenai demokrasi. Sedangkan yang di KPUD kita libatkan mereka dalam pemilihan ketua OSIS sebagai penyelenggara,” ujar Taufiq.
Tujuan akhir dari rangkaian tersebut adalah pemilihan ketua OSIS yang dilaksanakan pada hari Jumat (28/10). Berbekal dari ilmu dan pengetahuan yang diperoleh siswa saat eksplorasi dan kunjungan ke DPRD dan KPUD, pelaksanaan pemilihan ketua OSIS dilaksanakan secara demokratis. “Setelah Kamis (27/10) dilaksanakan debat kandidat bagi para calon ketua OSIS, hari Jumat saatnya melakukan pemilihan,” lanjutnya.
Menurutnya, ada yang berbeda dari penyelenggaraan pemilihan Ketua OSIS tahun ini, selain lebih demokratis dengan membuat partai politik, pada pemilihan tahun ini menggunakan sistem E-Vote. “Untuk mengurangi penggunaan kertas, jadi kita laksanakan pemilihan dengan sistem E-Vote, agar lebih ramah lingkungan,” paparnya.
Melihat respon siswa yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, akan dilaksanakan evaluasi mengenai kegiatan tersebut. Namun menurutnya kegiatan Suara Demokrasi jauh lebih baik dari ekspektasi panitia. “Semoga kedepannya jauh lebih baik,” kata Taufiq. (mp1/sir/bua)