MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Meski tidak memiliki banyak lahan pertanian atau sawah, Kota Malang masih mengandalkan produksi pertanian untuk stok pangan. Terlebih di musim kemarau yang kini tengah datang. Rencananya untuk menjaga produksi pertanian, akan dianggarkan dana khusus untuk pengadaan unit drone (mesin terbang nirawak).
Ini ditegaskan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan, Jumat (1/9). Ia menjelaskan, pihaknya perlu memikirkan bagaiamana mengawasi lahan-lahan pertanian yang ada di Kota Malang agar tidak semakin menyusut. “Ancaman kekeringan atau kekurangan pasokan air juga bisa terjadi. Kita pun tidak bisa mengawasi satu satu. Nah ini alternatif solusinya kita akan pakai Drone Spraying (penyiraman menggunakan drone, red.),” tegas Slamet kepada Malang Posco Media.
Dijelaskannya, Drone Spraying adalah metode penyemprotan menggunakan drone (mesin terbang nirawak) untuk membantu tumbuh tanaman dan produksi pertanian. Penyemprotan yang dilakukan bisa penyemprotan pasokan air dan juga pupuk, pestisida dan lainnya.
Tidak hanya berfungsi sebagai penyemprotan air dan pupuk, unit drone ini juga bisa dimanfaatkan untuk pemantaua dan pengawasan lahan pertanian. “Jadi bisa juga untuk pengawasan. Karena dilengkapi dengan sistem yang bisa mendeteksi kesuburan tanah atau lahan pertanian yang diawasi,” paparnya.
Slamet menambahkan pihaknya akan mengajukan pengadaan unit drone untuk Drone Spraying di APBD Kota Malang Tahun 2024. Yang tahun ini akan dibahas dengan legislatif Kota Malang. Untuk tahap awal, Dispangtan akan mengajukan satu unit terlebih dahulu.
Untuk satu unit drone dibutuhkan anggaran kurang lebih Rp 950 juta. Beserta perangkat didalamnya yang bisa memiliki kapasitas penyemprotan hingga 20 liter sekali terbang.
“Akan segera kita ajukan, satu unit dulu. Di 2024 semoga bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. (ica/udi)