Henggar: Tinggi Delapan Lantai, Kapasitas 100 Bed, Biaya Pembangunan Rp 180 M
MALANG – Manajemen RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, akhir bulan ini, diproyeksikan akan mengoperasikan Grand Paviliun (GranPav) RSSA Malang. Pembangunan GranPav yang menelan biaya kurang lebih Rp 180 miliar ini merupakan bentuk optimalisasi pelayanan kesehatan yang diberikan RSSA.
‘’Doakan GranPav bisa operasional sesuai rencana. Sekarang terus kami siapkan sarana yang diperlukan saat soft opening nanti,’’ kata Henggar Sulistiarto, Direktur Umum dan Keuangan RSSA Malang saat sidak kesiapan GranPa, Jumat pagi.
Menurut Henggar, RSSA ingin terus meningkatkan pelayanan medis kepada semua masyarakat yang datang ke RSSA. Karena itu diperlukan fasilitas baru yang lebih representatif agar masyarakat lebih nyaman saat datang ke RSSA.
‘’Dan jika mengandalkan fasilitas gedung yang ada sekarang ini, kami merasa masih kurang. Apalagi, volume pasien yang datang ke RSSA setiap hari selalu mengalami kenaikan,’’ ucap Henggar dengan menyebutkan jika gedungnya nyaman maka pasien lebih semangat untuk segera sembuh.
Ditanya tanggal pasti soft opening GranPav RSSA, Henggar menyebutkan, minimal akhir Juli sudah harus dioperasikan. Operasional GranPav dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan sarana dan prasarana di dalam GranPav.
‘’Kalau fisik gedungnya sudah oke. Tiap kamar pun sudah disiapkan tempat tidur (bed) sesuai standar yang dibutuhkan. Begitu juga fasilitas pendukung lain di dalam kamar, satu demi satu juga sudah disiapkan,’’ rinci Henggar sembari menunjuk fasilitas IGD RSSA yang ada di GranPav RSSA.
Sementara itu dari pantauan Malang Posco Media (MPM), fisik gedung GranPav sangat megah dan representative. Kemewahan gedung setinggi delapan lantai termasuk parkir di basement itu tidak kalah dengan gedung rumah sakit swasta di Surabaya dan Malang.
Operasional GranPav RSSA berkapasitas 100 bed sendiri sebagai kelanjutan telah dioperasionalkannya Klinik Spesialis di lantai 3 Gedung Rawat Jalan dan IGD Infeksi. Hanya GranPav akan mengakomodir segala kebutuhan pasien-pasien kelas VIP dan VVIP.
‘’Awalnya pelayanan pavilyun di RSSA sudah ada, namun ketika pandemi Covid-19 yang lalu berubah fungsi menjadi Gedung Incovid dan sekarang menjadi Gedung Pelayanan Infeksi Terpadu,’’ pungkas Henggar. (has)