MALANG POSCO MEDIA, BOGOR – Lini belakang menjadi permasalahan bagi Rans Nusantara yang kembali kalah di pekan 23 BRI Liga 1 2022/2023. Barisan pertahanan klub milik Rafi Ahmad ini dinilai keropos, sehingga mudah dimanfaatkan tim lawan untuk merebut poin ketika melawan mereka.
Tak terkecuali saat melawan Arema FC di Stadion Pakansari Bogor, Rabu (8/2) kemarin. Arif Satria dkk kebobolan dua gol karena kurang ketatnya menjaga barisan penyerang Singo Edan. Bahkan, Rans Nusantara FC sempat terkena hukuman penalti karena handsball di area terlarang di babak pertama.
“Ya benar (keropos). Tadi setelah babak pertama saya minta pemain belakang lebih fokus,” kata pelatih Rans Nusantara FC Rodrigo Santana. Dia tidak mengetahui bagaimana tim ini sebelumnya. Hingga akhirnya menjadi tim yang paling keropos dan banyak kebobolan. Jumlah 50 gol telah bersarang ke gaawang Rans Nusantara dan tertinggi di BRI Liga 1 2022/2023 ini.
Selain itu, Rans Nusantara FC juga kerap terkena penalti. Dalam dua laga terakhir, tiga penalti diterima Arif Satria dkk. Hal ini terjadi karena kesalahan-kesalahan terjadi di area terlarang. “Saya belum pernah lihat sebelumnya. Pas pertandingan, pemain harus bisa bermain aman di kotak penalti,” tambah dia. Alhasil, saat melawan Arema FC dia menekankan timnya fokus. Apalagi, setelah kebobolan satu gol, beberapa peluang emas didapatkan tim lawan.
Sementara, Pemain Rans Nusantara FC Romadona Dwi Kusuma mengatakan, timnya kehilangan fokus setelah unggul. Hal ini yang membuyarkan kesempatan menang The Prestige Phoenix. “Mohon maaf belum bisa menang. Pertandingan tadi, di babak kedua kami kehilangan fokus. Pelajarannya, harus fokus penuh untuk laga selanjutnya,” tutur dia. (ley/bua)
